UIN Jakarta Dorong Kolaborasi Ekonomi Hijau dan Bisnis Digital Lewat International Summer Class FEB

UIN Jakarta Dorong Kolaborasi Ekonomi Hijau dan Bisnis Digital Lewat International Summer Class FEB

Ciputat, Berita UIN Online – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tuan rumah kegiatan “The 2nd International Summer Class: Building The Future of Digital Entrepreneurship”, di Gedung Syahida Inn Kampus II, Senin, (3/11/2025). 

Program internasional ini diikuti oleh 77 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta berasal dari tujuh negara, yaitu Turki, Thailand, Filipina, Kamboja, Gambia, Afghanistan, dan Indonesia.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D;  WaliKota Tangerang Selatan, H. Benyamin Davnie; Assistant Professor  di Department of Urban and Regional Planning, International Islamic University Malaysia (IIUM), Asst. Prof. Ts. Dr. Irina Safitri Zen; Associate Professor Universitas Islam International Indonesia, Dr. Taridi Kasbi Ridho, M.B.A., serta seluruh civitas akademika UIN Jakarta dan para peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Dalam sambutannya, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program internasional ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk memperluas jejaring akademik sekaligus membuka peluang kolaborasi internasional di bidang ekonomi dan kewirausahaan digital. 

I would like to suggest that, considering the economic and business potential, the organizers start preparing from now to invite more countries to join this program. For example, countries like Malaysia and Brunei could be included. With proper planning, next year’s program can run even better and involve participants from more nations,” ujarnya.

Dihadiri langsung Walikota Tangerang Selatan, H. Benyamin Davnie, yang menyampaikan paparan potensi serta arah kebijakan ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan pelaku ekonomi dalam memperkuat fondasi ekonomi digital di wilayahnya.

“Lebih dari 2.200 rumah tidak layak huni sudah kami bedah bagi masyarakat di Tangerang Selatan, kemudian demikian juga dengan bantuan-bantuan bagi pelaku ekonomi kreatif, mulai dari bantuan modal, peralatan, permesinan, hingga dukungan digital marketing,” jelasnya.

Untuk itu, ia merasa bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi daerah tidak dapat dicapai secara mandiri. “Hari ini kami sadar bahwa Tangerang Selatan tidak bisa hidup dengan kemampuan sendirinya. Kolaborasi dan sinergi dengan pelaku ekonomi serta lembaga-lembaga lain tentu menjadi hal yang sangat penting,” tegasnya. 

Sebagai keynote speaker “Green and Sustainable Digital Business”, Prof. Ts. Dr. Irina Safitri Zen dari International Islamic University Malaysia (IIUM), menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau (green economy) dan pemasaran digital berkelanjutan. “Green economy is not only about profit, but also about improving human well-being and reducing environmental risks,” paparnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa konsep ekonomi hijau merupakan pendekatan global untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Menurutnya, era digital membuka peluang besar bagi generasi muda untuk menjadi pelaku ekonomi hijau melalui inovasi dan strategi pemasaran yang ramah lingkungan.

Digital marketing can be a powerful tool to promote green products and sustainable values. We must educate young entrepreneurs to use technology for environmental benefit,” jelasnya.

Merespon Green and Sustainable Digital Business Dosen Universitas Islam International Indonesia (UIII) Dr. Taridi Kasbi Ridho, M.B.A., menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang mengalami perubahan cepat di dua bidang besar, yakni digitalisasi dan keberlanjutan (sustainability). Kedua hal ini menurutnya, menjadi penentu arah masa depan ekonomi global.

The world changes faster than we often realize, especially in digitalization and sustainability. By understanding both, we can minimize risks and maximize opportunities in the future,” terangnya.

Untuk itu, ia mendorong para peserta agar terus mengembangkan diri, meningkatkan kompetensi, dan berperan aktif dalam mewujudkan bisnis berkelanjutan. “Try to learn more, improve your skills, and invest in education and certification. By doing that, we can all grow and prosper through sustainability,” tutupnya.

Sebagai informasi, kegiatan yang diikuti oleh 77 mahasiswa dari berbagai universitas dalam dan luar negeri ini akan berlangsung pada 3–14 November 2025. Adapun program International Summer Class tersebut merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kegiatan serupa digelar di Surakarta (Solo) pada tahun 2024.

(Fathan Rangga I./ Fauziah M./ Zaenal M./ Nabila Azzahra S.)