Worskhop PLP UIN Jakarta Tawarkan Psikoterapi Qalbun Salim

Worskhop PLP UIN Jakarta Tawarkan Psikoterapi Qalbun Salim

Gedung PLP, BERITA UIN Online— Pusat Layanan Psikologi (PLP) UIN Jakarta menawarkan pendekatan Psikoterapi Qalbun Salim dalam mengatasi problematika Psikologis yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Tawaran muncul sebagai benang merah workshop bertajuk ‘Psikoterapi Qalbun Salim: Pendekatan Psikoanalisis Islam’ dengan narasumber Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta Prof. Dr. Abdul Mujib MA., M.Si.

Demikian rilis resmi PLP yang diterima BERITA UIN Online, Rabu (26/02/2020). Workshop yang berlangsung sejak Senin hingga Selasa (24-25/02/2020) diikuti para praktisi dan akademisi Psikologi berbagai lembaga dan fakultas Psikologi. Workshop sendiri dibuka langsung Ketua PLP UIN Jakarta Mulia Sari Dewi M.Si.

Dalam paparannya, Professor Mujib menuturkan bahwa konsep Qalbun Salim bisa menjadi alternatif pengembangan teori psikoterapi yang sudah berkembang saat ini. Alasannya, sambungnya, nilai yang dipegang oleh psikoterapi Qalbun Salim dalam menghadapi klien ialah ‘tidak hanya berbicara apa adanya, tetapi juga bagaimana seharusnya berbicara’.

“Dengan demikian, konsep qalbun salim atau salamat al-qalb (keselamatan qalbu, red.) sebetulnya melebihi konsep kesehatan mental. Dimana dalam Islam sendiri keselamatan jiwa lebih diutamakan, bukan hanya kesehatan jiwa,” paparnya.

Selain membahas paradigm psikoterapi Qalbun Salim, workshop juga membahas sejumlah topik lain. Misalnya struktur kesadaran manusia dalam Islam, dinamika kesadaran manusia dalam Islam, Kesehatan Psiko-Qalbiyah, Diagnosis Qalbun Maridh, Psikoterapi Qalbun Salim dengan pendekatan psikoanalisis Islam, katarsis Ilahiyah, asosisasi bebas Ilahiyah, analisis mimpi, hipnonis Islami.

Sementara itu, Mulia dalam sambutannya menuturkan workshop ini relevan dengan munculnya keresahan para praktisi dan ilmuwan psikologi melihat aneka masalah psikologis yang muncul di tengah-tengah masyarakat. “Dan sepertinya akan lebih ajek apabila diselesaikan dengan pendekatan Islam mengingat Indonesia merupakan negara mayoritas muslim,” paparnya.

Lebih jauh, Mulia berharap workshop Qolbun Salim yang pertama kali dilakukan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya agar psikoterapi Qalbun Salim mampu diaplikasikan oleh para praktisi psikologi sebagai alternatif psikoterapi.

PLP sendiri, sambungnya, berkomitmen memberikan layanan training psikologi. Saat ini terdapat dua fokus training yaitu training pengukuran psikologi dan psikologi Islam. Training dilakukan sebagai kontribusi PLP UIN Jakarta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Workshop psikoterapi Qalbun Salim  sendiri didukung Fakulas Psikologi UIN Jakarta. Partisipasi yang sama dilakukan Himpunan Mahasiswa Psikologi atau HIMPSI Wilayah Banten dan Asosiasi Psikologi Islam. (mu/zm)