Wamenag Buka Seminar Internasional  Bahasa Arab

Wamenag Buka Seminar Internasional Bahasa Arab

Hotel Bidakara, BERITA UIN Online--Bertempat di Hotel Bidakara, Senin (9/7), Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof Dr Nazaruddin Umar membuka secara resmi seminar internasional bertajuk "Prospek Bahasa Arab di Era Globalisasi: Antara Optimisme dan Pesimisme."

Acara pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Wamenag dan disaksikan oleh Rektor UIN Jakarta Prof Dr Komaruddin Hidayat, Ketua Ittihadul Mudarrisin li al-Lughah al-'Arabiyah (IMLA) Dr Taufik Dardiri, serta para peserta seminar.

Wamenag dalam sambutannya, menjelaskan, bahasa Arab merupakan bahasa yang paling unik dan indah. Setiap kata punya makna lebih dari satu arti. Karena itu pula, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab.

Selain itu, bahasa Arab juga sangat dalam ketika menjelaskan satu kata dengan kata lain, yang dalam terjemahan Bahasa Indonesia hanya satu pengertian. "Contohnya, kata cinta dalam Bahasa Arab itu dapat dipadankan dengan kata hubb, wadd, dan lainnya. Tapi dalam bahasa Indonesia untuk mengatakan cinta kepada siapa saja itu sama, baik cinta monyet sampai cinta Tuhan,"paparnya.

Wamenag menambahkan, lantaran keunggulan dalam berbagai segi yang dimiliki bahasa Arab itu, beberapa disiplin ilmu pengetahuan tetap harus menggunakan istilah bahasa Arab, karena tidak atau sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain. Contohnya adalah istilah yang digunakan dalam ilmu tasawuf.

Menurutnya, keunggulan dan keindahan bahasa Arab  itu pula yang membuat umat Islam Indonesia lebih mencintai bahasa Arab dibandingkan orang Arab mencintai bahasanya.

Di tempat yang sama Prof Komaruddin mengatakan, bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam Indonesia. Bagi umat Islam Indonesia bahasa Arab merupakan bahasa kedua setelah bahasa Indonesia. "Karena itulah di Indonesia  banyak berdiri pesantren dan madrasah. Mereka inilah yang menjaga bahasa Arab,"katanya.

Bahasa Arab, sambungnya, mempunyai peran yang sangat signifikan dalam pendidikan Islam.  Karena itu pula, acara ini jdiharapkan memberikan sumbangan pentingan bagi kemajuan penddidkan Islam.

Seminar yang dihadiri peserta dari negara-negara Timur Tengah, antara Arab Saudi, Irak, Iran, Sudan, Qatar, Palestina, Libya, Malaysia, bahkan dari Australia, membahas isu-isu bahasa Arab  yang berkaitan dengan pendidikan, perkembangan bahasa dan sastra Arab modern, dan bahasa Arab dan perkembangan pemikiran Islam. (D. Antariksa/Sdn)