Unit Bisnis UIN Jakarta Penting Miliki SOP

Unit Bisnis UIN Jakarta Penting Miliki SOP

 

[caption id="attachment_12275" align="alignleft" width="300"]Worksop Penyusunan Standard Operating Procedure dan Laporan Kinerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan Bisnis UIN Jakarta di Gedung Kopertais, Senin (8/8). Worksop di antaranya menghadirkan narasumber Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof Dr Abdul Hamid (kiri) dan dimoderatori Drs Ja’far Sanusi, MA. (Foto: Hermanuddin) Worksop Penyusunan Standard Operating Procedure dan Laporan Kinerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan Bisnis UIN Jakarta di Gedung Kopertais, Senin (8/8). Worksop di antaranya menghadirkan narasumber Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof Dr Abdul Hamid (kiri) dan dimoderatori Drs Ja’far Sanusi, MA. (Foto: Hermanuddin)[/caption]

Gedung Kopertais, BERITA UIN Online – Pesatnya pertumbuhan unit-unit bisnis di UIN Jakarta dinilai belum diiringi dengan penguatan kapasitas, sehingga publik secara umum masih melihat kinerja unit-unit bisnis tersebut belum berjalan secara optimal. Selain belum berjalan efektif, kultur para pengelolanya juga belum berorientasi pada pengaturan institusi dan sistem. Padahal, penguatan kapasitas pengelolaan unit bisnis yang memadai memiliki peran sangat signifikan dalam menjalankan bisnis dan ekonomi di kampus tersebut.

Demikian benang merah yang diperoleh dalam penyelenggaraan Workshop Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan Laporan Kinerja Pengembangan Unit Bisnis UIN Jakarta yang digelar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pengembangan Bisnis UIN Jakarta di Gedung Kopertais kampus 2 selama dua hari pada 8-9 Agustus 2016. Hadir sebagai narasumber, antara lain, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof Dr Abdul Hamid, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Dr Rudi Subiyantoro, Direktur Pemasaran PT Intermark Indonesia Poppy Sayoga, dan Manajer Pemasaran Panorama Bali Nurlis Abas. Workshop diikuti oleh para pelaku bisnis di UIN Jakarta.

Abdul Hamid mengatakan, pelaksanaan dan pengembangan unit bisnis di antaranya tak hanya bermodalkan kepada sumber daya manusia melainkan juga pada sistem dan mekanisme pengelolaannya. Dalam hal ini, pengelolaan bisnis penting menerapkan standard operating procedure (SOP) agar usaha tersebut berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Bila tanpa menerapkan SOP, setiap aktivitas bisnis tidak bakal mendatangkan untung,” tandasnya.

Penerapan SOP, kata Abdul Hamid, sangat berperan penting dalam mengembangkan setiap aktivitas bisnis. SOP bukan sebagai partnership tetapi lebih untuk para pemangku kepentingan. “Saya minta pusat bisnis UIN Jakarta harus make opportunity (membuat kesempatan) lebih banyak dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya,” ujar mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta tersebut.

Berdasarkan catatan BERITA UIN Online, UIN Jakarta saat ini memiliki sejumlah unit bisnis, baik yang dikelola oleh yayasan maupun UPT. Unit-unit bisnis tersebut bergerak di bidang properti, pendidikan, kesehatan, dan bersifat sosial.  Di antara unit bisnis itu sebagian sudah berkembang baik tetapi tidak sedikit pula yang masih membutuhkan penanganan secara khusus.

Kepala Pusat Pengembangan Bisnis Dr Abdul Rozak mengatakan, pengelolaan beberapa unit bisnis yang belum berjalan efektif setidaknya dapat diidentifikasi dalam tiga hal. Pertama, sebagian besar para pengelola unit bisnis tergolong pemain baru dan masih mencari bentuk serta struktur unit bisnisnya. Kedua, para pengelola atau sumber daya manusia belum fokus dan masih menjadikan unit bisnis sebagai pekerjaan sampingan. Ketiga, belum adanya sistem yang baik sehingga berpengaruh kepada kinerja.

“Nah, dengan penerapan SOP, diharapkan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

Abdul Rozak menjelaskan, SOP unit bisnis memiliki peran yang besar untuk menciptakan unit-unit bisnis yang efektif, efisien, dan konsisten dalam memberi pelayanan kepada warga sivitas akademika UIN Jakarta dan masyarakat. Karena itu pedoman penyusunan SOP tersebut menjadi instrumen yang penting agar terjadi peningkatan baik dari segi akuntabilitas maupun kepercayaan dari para pemangku kepentingan. (ns)