Unit Bisnis Topang Kegiatan Akademik Perguruan Tinggi

Unit Bisnis Topang Kegiatan Akademik Perguruan Tinggi

Bandung, BERITA UIN Online— UIN Jakarta didorong mengelola kegiatan unit bisnisnya dengan lebih serius. Sebab unit bisnis bisa menjadi tumpuan dalam pembiayaan program-program pengembangan akademik dan non akademik kampus. UIN Jakarta sendiri memiliki potensi bisnis potensial sehingga bisa turut menopang kegiatan kelembagaannya.

Demikian benang merah sharing penyelenggaraan kegiatan bisnis di perguruan tinggi yang menandai penyelenggaraan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) UIN Jakarta tahun anggaran 2019. Sharing ini disampaikan Direktur Bisnis Universitas Brawijaya, Dr. Ir. Anthon Efani MP di hadapan para pimpinan UIN Jakarta, di Bandung, Jumat (29/3/2019).

Sebagai perguruan tinggi dengan status Badan Layanan Umum (BLU), sambungnya, UIN Jakarta memiliki peluang besar untuk menggali potensi bisnisnya. “Seperti halnya, Universitas Brawijaya, UIN Jakarta memiliki potensi sangat besar dalam menggali potensi bisnisnya,” katanya.

Berkaca Universitas Brawijaya, peluang bisnis ditangkap dan dikelola oleh sebuah unit bisnis dengan tujuan menggali pendapatan untuk pembiayaan fungsi tri dharma perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, unit bisnis ini dibagi dalam dua unit usaha, Badan Usaha Akademik dan Badan Usaha Non-Akademik.

Badan usaha akademik merupakan bagian dari unit bisnis yang menggali dan mengelola potensi ekonomi berbasis riset dan akademik. Adapun Badan Usaha non-Akademik bertugas menggali dan mengelola unit-unit usaha komersial pada umumnya seperti kuliner, akomodasi, dan percetakan.

Untuk itu, hingga kini, unit usaha non akademik mengelola sejumlah divisi bisnis. Diantaranya seperti UB Sport Center, UB Media, UB Guest House, UB Kantin, dan Griya Brawijaya. “Terbaru kami juga menyasar kuliner dan pengelolaan sampah melalui UB Coffee dan Ecogreen Recycle Plaza UB,” terangnya lagi.

Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Ahmad Rodoni yang juga memoderatori presentasi menilai pengelolaan bisnis yang dilakukan Universitas Brawijaya cukup menarik untuk juga diterapkan di UIN Jakarta. “Melihat pengalaman Universitas Brawijaya, optimalisasi peluang usaha akan sangat menarik guna memaksimalkan pembiayaan tri dharma UIN Jakarta,” katanya. (lrf/zae)