UIN Jakarta untuk Rekognisi Global

UIN Jakarta untuk Rekognisi Global

Oleh Prof Dr Amany Lubis MA

Rakerpim ini merupakan kiprah kita untuk mewujudkan inovasi dan transformasi UIN Jakarta menuju rekognisi global, yang merupakan tema Rakerpim 2022. Tema ini merupakan bagian penting dari visi jangka panjang UIN Jakarta sebagai Universitas Kelas Dunia (World Class University), dan sesuai dengan rencana strategisnya dari tahun 2020-2024.

Untuk mencapai visi itu, sumber daya manusia di UIN Jakarta terus bekerja secara cerdas, ikhlas, kompeten, kompetitif dan progresif. Karena itu, kita memandang Rakerpim ini sebagai momentum evaluasi capaian dan kinerja yang telah kita capai bersama di tahun 2021. Evaluasi ini bisa kita jadikan pijakan kerja kita yang lebih terarah, efektif, dan produktif di 2022. Rakerpim ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk merumuskan dan menetapkan program kerja UIN Jakarta untuk 2023 dengan merujuk kepada Renstra UIN Jakarta tahun 2020-2024. Demikian pula, dalam Rakerpim ini kita akan rumuskan bersama peta agenda untuk kita jadikan dasar dalam melaksanakan target-target yang belum kita capai.

Pencapaian target rencana strategi dari waktu ke waktu yang meningkat merupakan ukuran kesuksesan kinerja segenap pimpinan UIN Jakarta. Peningkatan pencapaian ini didukung oleh para stake holdersnya yang membantu dalam meningkatkan sinergi dan korelasi kesadaran kolektif mereka, serta dalam memenuhi baik target formal, maupun prosedural UIN Jakarta. Karena itu, melalui Rakerpim ini kita akan melihat pencapaian kinerja selama tahun 2021 yang lalu sebagai peningkatan dari tahun 2020. Kita yakin bahwa dengan kinerja yang lebih baik, kita akan melahirkan pencapaian hasil yang lebih meningkat di tahun 2022 nanti.

Menuju the Global Promise for a Quality Education

Sesuai tema Rakerpim 2022, “Mewujudkan Inovasi dan Transformasi UIN Jakarta menuju Rekognisi Global,” maka target utamanya adalah meningkatkan reputasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu kampus bereputasi kelas dunia. Target ini berhubungan dengan ‘Janji Global untuk Sebuah Pendidikan yang Berkualitas’ (the global promise for a quality education). Yaitu, kita fokuskan pendidikan kita pada seluruh mahasiswa didik, termasuk perkembangan sosial, emosional, mental, fisik, dan kognitif setiap mahasiswa tanpa memandang jenis kelamin, status sosial ekonomi, lokasi geografis, ras, dan etnis. Kita mempersiapkan mahasiswa untuk hidup, bukan hanya untuk ujian formal. Pendidikan seperti ini harus menjadi janji kita di UIN Jakarta untuk mendorong sistem pendidikan publik, di mana setiap mahasiswa atau anak muda di setiap komunitas dapat belajar di lingkungan yang berkualitas tinggi dan bermakna.

Kiprah kita dalam menuju the global promise for a quality education menuntut usaha yang luar biasa dan sesegera mungkin (right off the bat). Modal dan tenaga yang harus kita kerahkan mungkin sulit dalam proses ini, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Meskipun demikian, posisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), yang pertama kali menjadi full flagship university dari pada PTKIN lainnya, sudah menjadi kesadaran kolektif dan gerak konstruktif bagi semua stake holders-nya untuk kemajuan UIN Jakarta dalam mencapai rekognisinya di dunia internasional.

Five golden programs merupakan kinerja yang kita kembangkan pada tahun 2021 untuk mencapai rekognisi global. Kita kembangkan program ini sebagai upaya akselerasi untuk menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai universitas unggul yang sesuai dengan semangat the global promise for a quality education. Karena itu, five golden programs juga kita kembangkan sebagai parameter terukur yang disusun dengan merujuk kepada indikator universitas berkelas dunia menurut tipe pemeringkatan seperti QS (Quacquarelli Symonds) World University Rankings dan Times Higher Education (THE).

Lima program emas (five golden programs) merupakan sasaran strategis yang kita tuju. Hal ini kita dasarkan pada kinerja kita pada tahun 2021. Lima program emas adalah sebagai berikut. Pertama, keunggulan di bidang pengajaran (teaching excellence) yang meningkat dengan indikator lulusan yang memiliki standar internasional. Kedua, memaksimalkan penelitian dan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan tersitasi. Ketiga, meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) dalam menunjang teaching excellence, riset, publikasi, dan modernisasi sistem akademik serta manajemen. Keempat, penyediaan infrastruktur yang mendukung teaching excellence dan produktivitas riset. Kelima, meningkatkan kerjasama dengan universitas dan industri di dalam dan di luar negeri. Kerjasama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, dan menciptakan kemandirian, terutama budaya entrepreneurship.

Capaian sebagai Modal

Dengan menjadikan five golden programs tadi sebagai parameter dalam kinerja kita di tahun 2021 dan 2022 ini, ada 4 (empat) capaian yang bisa kita jadikan modal untuk kinerja kita ke depan. Capaian pertama, UIN Jakarta telah mencapai peringkat ke-3 sebagai 10 universitas terbaik Indonesia 2022. Capaian ini berdasarkan pemeringkatan AD Scientific Index 2022. Capaian kedua, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mencapai peringkat ke-6 dengan jumlah sitasi 98.547. Capaian ini berdasarkan pada Google Scholar Citation (GSC) Indonesia Januari 2022. Capaian ketiga, UIN Jakarta mencapai peringkat ke-1 dalam Webometrics PTKI 2022 dengan impact 2.473, openness 1315, dan excellence 4.653. Capaian keempat, UIN Jakarta mencapai peringkat ke-2 dalam hal Scientists in Indonesia Top 5.000. Adapun di dunia, UIN Jakarta berada pada peringkat 1768. Capaian keempat ini berdasarkan pada data Indonesia Top 5.000 Scientists AD Scientific Index 2022 Version 1.

Pada tahun 2022 ini, UIN Jakarta memasuki tahun ketiga dari rangkaian milestones-nya. Pada tahun, 2015-2019, UIN Jakarta telah menyelesaikan tahap capacity building for research university (pembangunan kapasitas untuk universitas riset). Sejak 2020 yang lalu sampai 2024 nanti, UIN Jakarta memasuki tahap capacity strenghthening for excellent research university (penguatan kapasitas untuk universitas riset yang unngul). Penguatan ini ditandai oleh peningkatan kualitas dan produktivitas publikasi ilmiah dan pembangunan karakter kelembagaan baik pada aspek subtansi maupun prosedur implementasi. Pada tahap ini, UIN Jakarta memusatkan perhatian pada peningkatan kualifikasi sumber daya manusianya demi memperkuat kualitas riset dan publikasi internasional.

Secara kuantitatif pencapaian pada bidang riset dan publikasi ini sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu, meskipun belum sempurna. Kita terus berikhtiar untuk meningkatkan pencapaian tersebut untuk menjadikan UIN Jakarta sebagai ikon, sekaligus kiblat riset dan publikasi internasional di antara perguruan tinggi keagamaan Islam dan perguruan tinggi umum di Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari ikhtiar internasionalisasi kampus melalui karya-karya ilmiah yang menjadi referensi dunia akademik global. Sampai saat ini, artikel kita di jurnal-jurnal internasional, yang terindeks Scopus, belum berbanding lurus dengan jumlah dosen, dan belum merata di antara para dosennya.

Sampai dengan tanggal 23 Februari 2022, jumlah tulisan dosen UIN Jakarta yang terindeks Scopus berjumlah secara keseluruhan 1.101 artikel. Jumlah ini terdiri dari 526 artikel di jurnal, 491 proceeding articles di international conferences, 41 reviews, 28 book chapters (bab-bab pada buku), 6 buku, 51 editorials, 4 catatan (notes), dan 1 ringkasan data. Dokumen tersebut berasal dari 815 penulis. Jumlah terbanyak dari penulis ini adalah dosen UIN Jakarta, dan sebagian kecilnya dari mahasiswa UIN Jakarta yang mencantumkan UIN Jakarta sebagai afiliasi kampus mereka. Jumlah dosen UIN Jakarta itu sendiri adalah 1.091 orang. Mereka terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-PNS.

Jumlah 815 dosen UIN Jakarta, yang tulisan mereka sudah terindeks Scopus, pada dasarnya belum sesuai dengan keseluruhan jumlah dosen UIN Jakarta yang berjumlah 1.192. Meskipun demikian, secara kuantitas terlihat ada peningkatan jumlah dokumen, yang dapat menjadi modal kita untuk terus mendorong academic recognition untuk UIN Jakarta baik secara nasional maupun internasional. Lebih dari itu, UIN Jakarta berada pada posisi ranking 1 (satu) dalam hal pencapaian tulisan yang terindeks Scopus di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Posisi ini melebihi capaian UIN Bandung dan UIN Yogyakarta. UIN Bandung telah mencapai 986 dokumen yang terindeks Scopus. Adapun UIN telah mencapai 346 dokumen.

Dalam hal penerbitan jurnal yang tersinta di lingkungan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, skor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menduduki ranking 49 di tingkat nasional, dan di urutan ke 52 nasional untuk score selama 3 tahun terakhir. Pengukuran score Sinta berasal dari jumlah dokumen terpublikasi dan tersitasi yang dikalikan dengan bobot kualitas paper, dengan sumber data berasal dari Google Scholar dan Scopus. Tiga dari faktor penyebab penurunan publikasi nasional maupun internasional non-Scopus adalah sebagai berikut. Pertama, dana penelitian menurun karena ada pengalihan dana ke penanggulangan pandemic Covid-19. Kedua, jumlah sitasi yang menurun. Yaitu, 51,330 pada tahun 2020; dan 36,520 pada tahun 2021. Ketiga, bobot kualitas dokumen juga menurun. Adapun dokumen dan sitasi UIN Jakarta di Google Scholar secara keseluruhan sebanyak 29,998 dengan total sitasi 341.691. Untuk artikel dengan tema moderasi beragama terdapat 5,800 artikel tentang moderasi beragama yang ditulis oleh para mahasiswa-mahasiwi UIN Jakarta.

Dalam hal karya yang mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di tahun 2021 yang lalu, UIN Jakarta mendokumentasikan sebanyak 164 HKI. Dengan rincian, HKI dari Pusat Pengabdian UIN Jakarta sebanyak 120 HKI, dan HKI dari fakultas-fakultas di UIN S Jakarta berjumlah 44 HKI.

Pencapaian lain yang mengalami kenaikan adalah akreditasi program studi (Prodi) dari 352 menjadi 353 untuk 47 Prodi yang terakreditasi A di UIN Jakarta. Langkah yang perlu dilakukan ke depan adalah meningkatkan jumlah Prodi dengan akreditas A atau unggul. Semua Prodi di UIN Jakarta di tahun 2021 berjumlah 80 Prodi. Prodi yang terakreditasi B berjumlah 27, Prodi yang masih dalam pengajuan untuk akreditasi ada 3, dan Prodi yang terakreditasi C ada 1. Pencapaian nilai akreditasi A atau unggul tidak akan terlepas dari ketersediaan dosen yang bergelar doktor. Sampai dengan tahun 2021, UIN Jakarta memiliki dosen sebanyak 1.192 orang. Mereka terdiri dari dosen tetap PNS dan non-PNS. Dar 1.192 orang itu sebanyak 446 orang (37,42%) di antaranya sudah berkualifikasi doktor (doctor of philosophy/Ph.D.). Adapun dosen, yang berpendidikan magister, berjumlah sebanyak 746 orang (62,58%), dan sampai Desember 2021 dosen yang sudah menjadi guru besar sebanyak 78 orang (6,5%). Merupakan tugas UIN Jakarta untuk mendorong 746 dosen yang masih magister untuk menjadi doktor dan mendorong dosen yang sudah doktor untuk menjadi guru besar.

Strategi Peningkatan

Keberhasilan kinerja pada tahun 2021 menjadi modal baru di satu sisi, dan menyisakan agenda yang perlu kita perbaiki serta kita tingkatkan di sisi lain. Keberhasilan tersebut merupakan modal kita untuk melangkah di tahun 2022, dan akan berdampak pada tahun berikutnya. Karena itu, kita perlu melakukan konsolidasi modal, baik dalam konteks penguatan sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan. Dalam waktu yang sama, kita akan menyempurnakan kekurangan kita, dan meningkatkan pencapaian yang lalu. Terlebih dengan agenda akselerasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-Badan Hukum), maka kita memerlukan langkah yang lebih cepat dengan modal yang lebih kuat. Untuk itu, beberapa strategi yang perlu kita kembangkan di tahun 2022 meliputi 7 (tujuh) agenda berikut.

Agenda pertama adalah internasionalisasi kampus. Rekognisi UIN Jakarta pada ranah internasional (global) tidak diragukan. Dalam laporan tahun 2021, indikator internasionalisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terlihat pada 4 pencapaiannya. Pertama, UIN Jakarta berada di peringkat ketiga berdasarkan Google Scholar Citation. Kedua, UIN Jakarta berada di posisi 2908 di seluruh dunia atau nomor 25 untuk tingkat nasional setelah sebelumnya pernah menduduki no 32. Peringkat perguruan tinggi ini berdasarkan pada versi Webomatric. Ketiga, UIN Jakarta sampai dengan bulan Desember 2021 memiliki 225 publikasi di terbitan yang terindeks Scopus dengan sitasi sebanyak 146. Keempat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati urutan 2 Top Scientist atas nama Prof. Azyumardi Azra, MA, CBE. Urutan ini berdasarkan pada versi ad scientific index Tahun 2021.

Ke depan, UIN Jakarta harus terus memperbaiki kualitas kelembagaannya dengan mengambil ukuran peringkat dari berbagai versi perangkingan, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Langkah ini akan memberikan keunggulan brand, sekaligus benchmarks yang kokoh untuk UIN Jakarta di kancah internasional. Pada Tahun 2022, upaya ini harus terus kita tingkatkan untuk lebih memperkuat posisi UIN Jakarta di kancah internasional, juga untuk akselerasinya yang mewujudkan inovasi dan transformasi UIN Jakarta untuk rekognisi global.

Strategi terkini yang akan dilakukan oleh UIN Jakarta adalah mendaftarkan prodi-prodi di semua fakultas pada akreditasi tingkat internasional. Yaitu, Agency for Quality Assurance (AQAS); Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASSIN); Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET); Accreditation Service for International Schools, Colleges, and Universities (ASIC). Pendaftaran ini tentu saja kita lakukan melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), serta dengan memperluas jejaring kerja sama dengan perguruan tinggi internasional. UIN Jakarta juga perlu mengundang mahasiswa asing, dan dalam waktu yang sama membuka kelas-kelas internasional, serta harus mampu mengeluarkan kebijakan tentang pemberian beasiswa sebagai stimulus dan peningkatan pelayanan mahasiswa asing melalui Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI).

Di tahun 2022 ini, terdapat 105 (seratus lima) mahasiswa asing yang masih aktif di UIN Jakarta. Untuk strategi peningkatan kualitas dosen internasional, UIN Jakarta mengundang dosen-dosen dari universitas ternama dalam melakukan Kerjasama (Memorandum of Understanding) internasional. Contoh dari keberhasilan kerjasama international adalah kehadiran salah satu dosen dari Al-Azhar University, Dr. Fathullah Muhammad Fathullah. Beliau bertugas di UIN Jakarta mulai Februari 2022 untuk periode selama 1 tahun pertama. 5 (lima) contoh lainnya adalah sebagai berikut. Pertama, merealisasikan program visiting professor, yang merupakan program di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta. Program ini menyediakan professor dari perguruan tinggi di luar negeri untuk mengembangkan ide dan gagsannya melalui joint research. Kedua, memperbaharui bahan ajar dan metode pembelajarn sesuai dengan perkembangan terbaru di dunia pendidikan interanasional. Ketiga, mendorong dosen UIN Jakarta untuk menjadi tamu di universitas mitra di luar negeri melalui program research fellowship. Program ini memfasilitasi dosen UIN Jakarta untuk mengembangkan penelitiannya ke universitas di luar negeri.

Agenda kedua adalah meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi serta Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Berbagai langkah kita lakukan untuk mendukung upaya pencapaian publikasi yang lebih banyak, khususnya publikasi internasional, dan HKI yang lebih maksimal. Tahun 2021 ini merupakan tahun pencapaian yang signifikan. Tercatat pencapaian HAKI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah mencapai jumlah 120 karya. Jumlah ini dihasilkan dari karya dosen yang kreatif dan inovatif, Dari pengabdian masyarakat berupa kegiatan KKN, dan 44 HKI yang diperoleh oleh dosen dari penulisan karya ilmiah, buku, laporan penelitian, modul, e-book, puisi, serta lagu (musik dan teks). Pencapaian Tahun 2021 ini menjadi modal untuk peningkatan HKI di tahun 2022 yang harus lebih baik dan meningkat lagi.

Agenda ketiga adalah optimalisasi asset, dan pengembangan bisnis. Keberlangsungan lembaga pendidikan sebesar UIN Jakarta tidak bisa dilepaskan dari dukungan dana yang besar karena kita bisa menterjemahkan agenda-agenda kita ke dalam praktek melalui dana. Karena itu, sumber dana UIN Jakarta tidak bisa hanya mengandalkan dari negara, terlebih di tengah ikhtiar kita untuk menjadi PTN-Badan Hukum.

Strategi optimalisasi aset dan pengembangan bisnis mencakup 4 (empat) hal. Pertama, membangun Pusat Bisnis yang mampu mengembangkan e-commerce untuk penjualan merchandise, dan kebutuhan kantor lainnya. Kedua, mengembangkan Rumah Sehat Haji-Bersyari`ah, dan Rumah Sehat Pendidikan. Ketiga, Rumah Sehat Syarif Hidayatullah yang hingga kini bertahan dengan baik. Keempat, optimalisasi aset Cikuya untuk pembangunan Fakultas Pertanian, Sport Center, peternakan, dan Argo Edu Park. Adapun optimalisasi asset di Ciputat diantaranya adalah membangun Rumah Usaha di depan sekolah Triguna Ciputat.

Agenda keempat adalah transformasi sistem informasi. Sistem informasi menjadi sentral di tengah integrasi sistem, sekaligus keterbukaan sistem sebagai bagian dari pelayanan publik. Kualitas sistem informasi menjadi signifikan untuk memastikan kelancaran dan kecepatan proses pelayanan prima UIN Jakarta sebagai sasaran strategis. Transformasi sistem informasi bukan sekedar pemenuhan target pengadaan sarana dan prasarana penunjang semata, melainkan juga, kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi sebagai penunjang utama dalam percepatan kemandirian sistem aplikasi pelayanan online di UIN Jakarta. Karena itu, sistem aplikasi, yang sampai saat ini masih menggunakan Academic Information System (AIS), akan kita ubah menjadi pelayanan online terpadu yang bukan hanya untuk akademik semata. Demikian pula, pusat komunikasi dan informasi (Puskominfo) di tiap fakultas, yang saat ini masih menjadi sistem teknologi dan informasi yang disentralisasi oleh pusat secara kaku, harus kita ubah menjadi Puskominfo yang kreatif dan inovatif. Dengan demikian, tiap fakultas bisa memiliki manajemen sistem information and technology (IT) yang terintegrasi dengan pusat informasi di UIN Jakarta. Sebagai contoh, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta sudah menciptakan aplikasi “Bayar Zakat” sebagai sebuah start-up flatform.

Agenda kelima adalah optimalisasi peran alumni. Keberadaan lulusan UIN Jakarta hadir dalam kehidupan masyarakat yang beragam, baik pada ranah pemerintahan, swasta, maupun wirausaha. Keberadaan dan kehadiran alumni ini merupakan modal yang bisa kita kapitalisasikan secara positif untuk pengembangan UIN Jakarta kini dan ke depan. Keberadaan alumni merupakan mata dan telinga UIN Jakarta, sekaligus jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan almamater, baik pada level nasional maupun internasional.

Strategi optimalisasi peran alumni saat ini dikembangkan salah satunya oleh Pusat Karir UIN Jakarta. Pusat Karir memusatkan perhatian pada optimalisasi dalam menjalin kerjasama dengan alumni UIN Jakarta dari berbagai industri, baik nasional maupun internasional. Kerjasama ini tiada lain untuk memberikan program-program pengembangan dan penguatan kompetensi untuk persiapan karir mahasiswa kini dan ke depan. Selain itu, ada upaya-upaya dari tiap fakultas, terutama melalui tracer study terhadap para alumninya yang bekerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Pemberdayaan alumni ini kemudian diperkuat melalui Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Jakarta. Peran alumni ke depan perlu bersinergi dan berkolaborasi antara Pusat Karir, organisasi alumni di tiap fakultas, dan IKALUIN Pusat. Peran alumni perlu kita perkuat untuk meningkatkan endowment fund (dana abadi), jejaring kerja, dan partisipasi alumni baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik.

Agenda keenam adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan UIN Jakarta tidak terlepas dari sumber daya manusianya. Berdasarkan hasil survei terkait pelayanan yang belum maksimal, maka UIN Jakarta masih harus mengembangkan sumber daya manusianya, baik melalui pelatihan sesuai bidang kerjanya, maupun melalui penempatan secara profesional sesuai bidang keahliannya. Perlu ditingkatkan Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Pegawai (PSKP) yang sesuai dengan nomenklatur jabatan fungsional dan pelaksana terbaru melalui pendidikan dan pelatihan tersertifikasi. Demikian pula, kejelasan jenjang karir, prosedur kenaikan pangkat, dan remunerasi terhadap SDM kita, serta mengadakan insentif bantuan biaya pendidikan kepada SDM kita, terutama bagi mereka yang berprestasi.

Agenda ketujuh adalah mengintegrasikan atau menghubungkan semua enam agenda tersebut satu sama lain. Pengintegrasian ini adalah untuk mengantarkan UIN Jakarta menjadi lebih berkualitas. Jika UIN Jakarta adalah memang benar UIN Jakarta yang pertama kali berubah dari statusnya sebagai IAIN di lingkungan PTKIN, maka kita pun harus mampu membangun UIN Jakarta sebagai almamater tercinta yang menapaki jalan PTN-Badan Hukum pertama di tingkat PTKIN. Perubahan positif ini tentu saja sebagaimana yang diharapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada hakekatnya, semua kinerja dari pelayanan prima di UIN Jakarta tidak bisa kita lepaskan dari kinerja kita dalam mengelola keuangan efektif, efisien, dan akuntabel. Dalam hal ini, money follow program menjadi indikator bahwa keberhasilan kinerja kita berbanding lurus dengan anggaran pendapatan dan pengeluaran yang tersedia. Dari persentase Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap biaya operasional UIN Jakarta tahun 2021 telah tercatat bahwa dari target 59%, kini telah tercapai 70.51% (Rp. 490.593.111.323). Dari data tersebut, dapat kita simpulkan bahwa capaian pada indikator kinerja tahun 2021 ini tercapai 120% dari target yang ditetapkan.

Sementara capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 263.202.244.000. Jumlah ini menurun 4% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 275.000.000.000. Adapun realisasi di tahun 2021 yang lalu, UIN Jakarta menerima PNBP sebesar Rp. 345.894.409.114. Hal ini berarti capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang berjumlah sebesar 131%.

Dalam hal optimalisasi aset dan kerjasama BLU terlihat dari jumlah nominal realisasi PNBP-BLU yang berasal dari kegiatan Kerjasama Operasional (KSO), Jasa Tenaga Ahli, dan usaha lainnya yang berjumlah sebesar Rp. 66.611.365.249. Sementara, target dari pendapatan pengelolaan aset dan kerjasama berjumlah sebesar Rp. 50.000.000.000. Jadi, persentase capaian indikator ini berjumlah sebesar 133%. Sementara tingkat penyerapan anggaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah sebesar Rp. 572.929.485.000 pada tahun 2021. Dari jumlah ini telah terserap sebesar 93.69%, yaitu Rp. 536.757.877.777.

Untuk membangun budaya mutu perguruan tinggi, ada 6 (enam) aspek yang harus kita bangun. 6 aspek tersebut meliputi 1) academic leadership; 2) integritas dan komitmen; 3) stakeholder engagement; 4) penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berbasis umpan balik; 5) penguatan akuntabilitas sosial lembaga akreditasi mandiri yang sesuai dengan standar global; dan 6) aktualisasi continuous quality improvement dalam implementasi standar perguruan tinggi.

Adapun hal yang terkait dengan proyeksi global megatrends untuk membangun budaya mutu perguruan tinggi, ada 8 (delapan). Yaitu, 1) aging worlds; 2) labor market shifts; 3) skill mismatch; 4) rapid urbanization; 5) stricter immigration policies; 6) economic shifts; 7) capacity imbalance; dan 8) budget pressures.

Di sektor pendidikan tinggi, yang berperan sebagai basis pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bukan hanya sekedar menargetkan lulusan yang professional dalam bidang teknik, kemampuan bersaing dengan pekerja asing dan globalisasi pendidikan saja, melainkan juga kemampuan untuk menjadi peneliti, berwawasan teknologi, memiliki networking yang luas, dan peradaban dunia.

Strategi yang tak kalah penting dalam memperkuat pendidikan di perguruan tinggi adalah dengan cara memperkuat akhlakul karimah yang berwawasan terbuka dan maju, kekuatan jiwa wirausaha dan kolaborasi, kekuatan inovasi, imaginasi dan inisiatif, kekuatan sains-teknologi untuk menciptakan kasih saying bagi seluruh alam (rahmatan li-al-`ālamī), berilmu amaliah, dan beramal ilmiah, serta pemahaman konsep energi dalam kehidupan: positif energy (power) dan negative energy (force)

Semoga dengan peningakatan capaian di tahun 2021 ini, kita bisa pertahankan dan tingkatkan terus di tahun 2022. Demikian pula, dalam waktu yang sama kita penuhi segala kekurangan yang ada untuk mencapai UIN Jakarta dalam capaiannya yang maksimal menuju rekognisi internasional.* (ns)

Artikel ini pernah disampaikan pada Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) UIN Jakarta di Cisarua, Bogor, 7 Maret 2022.