UIN Jakarta Resmi Diakui di Tingkat ASEAN

UIN Jakarta Resmi Diakui di Tingkat ASEAN

[caption id="attachment_12972" align="alignleft" width="294"]Sertifikat AUN-QA UIN Jakarta, Senin (5/9) Sertifikat AUN-QA UIN Jakarta, Senin (5/9)[/caption]

Rektorat, BERITA UIN Online—UIN Jakarta resmi sebagai salah satu universitas terdepan di tingkat ASEAN (One of The Leading Universities in ASEAN). Hal itu sesuai dengan diterimanya sertifikat ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) dari ASEAN University Network.

Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA di ruang kerjanya, Senin (5/9), mengatakan, UIN Jakarta saat ini semakin diakui oleh dunia khususnya ASEAN, dengan demikian, alumni UIN Jakarta bisa diterima untuk bekerja di negara-negara ASEAN.

“Saya ucapkan selamat atas diterbitkannya sertifikat AUN-QA kepada empat prodi yang kemarin telah divisitasi oleh tim assesor AUN-QA. Tak lupa, saya turut bahagia dan bersyukur atas pencapaian UIN Jakarta dengan diterbitkannya sertifikat AUN-QA oleh lembaga bertarap ASEAN tersebut. Tentunya, ke depan kita masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi bersama,” ungkap Guru Besar Manajemen Pendidikan tersebut.

Ditambahkannya, menjadi salah satu perguruan tinggi yang diakui level ASEAN, merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dan disyukuri. Selanjutnya, UIN akan terus berusaha mencapai level yang lebih tinggi, seperti Islamic-QA.

Masih menurut rektor, “selanjutnya saya menyetujui proyeksi institusi untuk empat prodi tersebut dan kemungkinan akan dilakukan visitasi kembali pada 2018,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Lembaga Penjamin Mutu Kusmana MA, dan Kepala Pusat Audit dan Pengemdalian Mutu Salamah Agung S.Si Apt, MA, Ph.D kepada tim BERITA UIN Online mengatakan hal serupa, yaitu pencapaian ini membuktikan bahwa UIN Jakarta saat ini telah diakui pada tingkat ASEAN. Namun demikian, ada beberapa evaluasi yang perlu segera dilakukan pembenahan.

“Hal yang perlu dibenahi diantaranya, perbaikan ELO agar lebih memperhatikan kesesuaian antara jenjang kemampuan mahasiswa dengan level taxonomy Bloom yang dilihat dari level semester mahasiswa. Kedua, perlunya sistem regenerasi yang jelas sehingga tidak terjadi kevakuman atau ketimpangan antara generasi senior dan junior. Ketiga, UIN Jakarta perlu memberi perhatian yang lebih serius pada sistem pembekalan dan peningkatan kapasitas dosen dan staff secara regular dan berjenjang. Keempat, asesor mendorong UIN Jakarta untuk meningkatkan mutu evaluasi dan revisi kurikulum  ke arah relevansi prodi dengan tuntutan pasar dan pengembangan keilmuan. Kelima, UIN Jakarta agar melibatkan users dalam revisi dan evaluasi kurikulum dengan segala aspeknya. Terakhir, agar UIN Jakarta untuk lebih agressif lagi menawarkan kelas internasional dengan cara meningkatkan seleksi input yang diperluas baik regional maupun global,” papar Kusmana kepada BERITA UIN Online. (lrf)