UIN Jakarta Gelar Lokakarya Manajemen Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah

UIN Jakarta Gelar Lokakarya Manajemen Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah

Syahida Inn, Berita UIN Online-- Untuk meningkatkan kualitas penerbitan jurnal ilmiah berkala, UIN Jakarta menggelar Lokakarya Manajemen Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah pada Rabu dan Kamis, (24-25/9/2013).

“Ada 40 jurnal yang tercatat di UIN Jakarta ini yang kondisinya masih sangat memprihatinkan,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Moh Matsna MA dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut di  Syahida Inn.

Dari 40 jurnal tersebut, lanjutnya, baru dua jurnal yang sudah terakreditasi, yaitu Jurnal Ahkam Fakultas Syariah dan Hukum (FS) dengan nilai B dan Jurnal Studia Islamika Pusat pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) dengan nilai A.

“Keberadaan jurnal ini sangat penting dan mempunyai nilai besar bagi dosen untuk keperluan kenaikan pangkat dan bagi lembaga untuk keperluan akreditasi institusi,” imbuhnya.

Matsna menyebutkan, UIN Jakarta memiliki 946 dosen. Dari jumlah tersebut, yang berpangkat lektor sebanyak 464 orang dan lektor kepala sebanyak 160 orang. “Belum ada satupun muncul guru besar sejak tahun 2011, malah justeru berkurang, dari 67 orang menjadi 63 orang,” tandasnya.

Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah adanya persyaratan yang mengharuskan dosen yang ingin menjadi guru besar memiliki karya ilmiah di jurnal yang terakreditasi internasional.

Matsna berharap kepada para peserta yang berjumlah sekira 50 orang tersebut bisa mengambil manfaat dari kegiatan yang diikuti, sehingga jurnal yang mereka kelola di unit kerjanya masing-masing dapat diakui keberadaannya oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Sementara itu, Rofikoh Rokhmin Phd dosen Universitas Indonesia (UI) yang menjadi narasumber pertama, menjelaskan tentang standar mutu dan pedoman akreditasi ilmiah sesuai Peraturan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) No. 49/DIKTI//Kep/2011. “Ada beberapa hal yang perlu dipedomani dalam penulisan jurnal ilmiah ini, di antaranya dalam penamaan jurnal,” terangnya.

Nama jurnal, sambungnya, yang spesifik mencerminkan spesialisasi ilmu tertentu berbobot tiga, cukup spesifik mencakup bidang ilmu berbobot dua, kurang spesifik dan bersifat umum berbobot satu, sedangkan yang tidak spesifik, memakai nama lembaga atau nama lokasi bobotnya nol.

“Misalnya Jurnal Ahkam, jika namanya sudah mencerminkan spesialisasi ilmu tertentu, maka bobotnya tiga,” ungkapnya.

Lokakarya yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi oleh para narasumber ahli. Antara lain, asesor UI Rofikoh Rokhmin PhD, asesor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ir Agustin Widya Gunawan MS, asesor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Dr I Istadi, asesor UIN Jakarta Prof Dr Suwito MA, dosen UIN Jakarta Dr Oman Fathurrahman MHum dan Dr Fuad Jabali MA, dan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Moh Matsna MA. (Muhammad Furqon)