UIN Jakarta Dukung  Kemenag Dalam Menyeleksi PBSB

UIN Jakarta Dukung  Kemenag Dalam Menyeleksi PBSB

[caption id="attachment_10587" align="alignleft" width="300"]Acara yang bertajuk Dukungan Sosialisasi Pelaksanaan Seleksi Peserta PBSB 2016 Melalui Computer Based Test (CBT) ini bertempat di ruang Auditorium FKIK UIN Jakarta, Selasa (26/04). Acara yang bertajuk Dukungan Sosialisasi Pelaksanaan Seleksi Peserta PBSB 2016 Melalui Computer Based Test (CBT) ini bertempat di ruang Auditorium FKIK UIN Jakarta, Selasa (26/04).[/caption]

FKIK, BERITA UIN Online— CSSMoRA UIN Jakarta melakukan sosialisasi CBT (Computer Based Test). Kegiatan bertujuan mensosialisasikan, mensinergikan serta mendukung pelaksanaan seleksi PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) Kemenag 2016.Acara yang bertajuk Dukungan Sosialisasi Pelaksanaan Seleksi Peserta PBSB 2016 Melalui Computer Based Test (CBT) ini bertempat di ruang Auditorium FKIK UIN Jakarta, Selasa (26/04).

Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Yusron Rozak, MA ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Prof Dr Arif Sumantri M.Kes, serta beberapa perwakilan tim IT Kemenag Pusat, Kanwil, dan Pengurus PBSB serta tamu undangan.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor mengapresiasi acara sosialiasasi CBT dan PBSB Kemenag ini. “Dengan adanya sosialisasi CBT ini, tentunya sangat mendukung PBSB, terutama di UIN Jakarta yang mempunyai visi integrity antara keilmuan dan keagamaan. Program ini selarasserta sangat mendorong tercapainya visi UIN Jakarta,” paparnya.

Ditambahkan Yusron, melalui program PBSB dan acara sosialisasi ini, beliau mengharapkan visi integritas ini dapat terwujud. “Santri yang notabene punya bekal ilmu agama, lalu belajar kedokteran yang notabene ilmu umum di UIN Jakarta, maka diharapkan akan adanya integritas keilmuan yang kuat,” harapnya.

Ditempat yang sama, Dekan FKIK Prof Dr Arif Sumantri M.Kesmemaparkan pentingnya program PBSB ini. “Untuk di FKIK UIN Jakarta, santri yang berprestasi merupakan prioritas utama. Sehingga, bukan menjadi sesuatu yang abstrak apabila integrasi keilmuan sebagai mana yang dicita-citakan bersama, kelak akan terwujud,” ujarnya.

Sekedar informasi, PBSB merupakan program Kemenag beserta mitra yang diperuntukkan bagi santri yang berprestasi di 33 propinsi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, hadir dalam acara tersebut perwakilan dari seluruh Kanwil. Mengenai teknis PBSB dijelaskan secara umum oleh Dr Agus Fathullah selaku Kasubdit PD Pontren Kemenag.

Agus mengatakan, dengan CBT tes akan lebih mudah, tidak menyulitkan pihak penyelenggara maupun peserta.“Dengan CBT, maka tidak memerlukan pendistribusian soal yang memakan waktu dan tenaga yang lebih. Walaupun CBT ini baru pertama dilakukan, namun dengan adanya sosialisasi ini maka kesulitan dan kesalahan dapat dihindari,” paparnya. (laporan Masduki/LRF)