UIN Jakarta dan IFI Berencana Buka Prodi Bahasa dan Sastra Perancis

UIN Jakarta dan IFI Berencana Buka Prodi Bahasa dan Sastra Perancis

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— UIN Jakarta dan Institut Français d'Indonésie (IFI) tengah berencana membuka Program Studi Bahasa dan Sastra Perancis di lingkungan UIN Jakarta. Hal ini dilakukan menyusul tingginya minat masyarakat, terutama mahasiswa UIN Jakarta, mempelajari salah satu bahasa pengantar pergaulan internasional itu.

Rencana ini mengemuka saat tim IFI bertemu Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, di ruang kerjanya lantai 2 Gedung Rektorat, Rabu (30/01/2019). Tim IFI yang datang diantaranya Atase Kerjasama Bahasa Philippe Grangê, Atase Kerjasam Saintek Nicolas Gascoin, Kepal Cabang Wijaya Syarah H. Andriani, Asisten Atas Saintek Stefany Claudia, dan Manajer Warung Perancis Ryan Rinaldi.

Dalam pertemuan itu, Rektor sendiri didampingi Kepala Pusat Pengembangan Pengembangan Bahasa Siti Nurul Azkiya Ph.D dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Rachmat Baihaky MA. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam, Rektor dan tim IFI melangsungkan pembicaraan tentang realisasi kerjasama dan arah pengembangan kerjasama keduabelah pihak di masa mendatang.

Ditemui BERITA UIN Online usai, Grangê mengungkapkan rencana kerjasama sejumlah program antara IFI dan UIN Jakarta. Salah satunya pembukaan program studi Bahasa dan Sastra Perancis. “Salah satu yang jadi pembicaraan kami bersama Bu Rektor adalah pembukaan Program Studi Bahasa dan Sastra Perancis,” terangnya.

Rencana demikian, sambungnya, sejalan dengan visi misi UIN Jakarta menuju internasionalisasi UIN Jakarta melalui penguasaan bahasa asing oleh sivitas akademika, juga melihat tingginya minat mahasiswa belajar bahasa Perancis. Diketahui, kursus Bahasa Perancis yang digelar Pusat Bahasa UIN Jakarta bekerjasama dengan IFI diikuti lebih dari 50 orang per tahun.

“Tentu ini tidak bisa dilakukan secara cepat. Perlu persiapan,” ujarnya saat ditanya kapan rencana tersebut bisa direalisasikan.

Di tempat yang sama, Azkiya membenarkan rencana IFI dan UIN Jakarta membuka program studi Bahasa dan Sastra Perancis. Menurutnya, dari pertemuan ini UIN Jakarta dan IFI perlu diskusi lebih panjang. “Perlu diskusi lebih panjang, termasuk di fakultas mana keberadaan program studinya, apakah di FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, red.) ataukah FAH (Fakultas Adab dan Humaniora, red),” tambahnya.

Diakui Dosen FITK ini, minat sivitas akademi UIN Jakarta mempelajari bahasa Perancis cukup tinggi. Selain mahasiswa program sarjana, pembelajaran bahasa ini juga ditempuh mahasiswa program magister maupun doktoral yang mengambil riset dengan keharusan mengakses referensi berbahasa Perancis. (Zae/adit/her).