UIN Jakarta-BRI Tandatangani Kerja Sama Program Pemagangan

UIN Jakarta-BRI Tandatangani Kerja Sama Program Pemagangan

  Jakarta, BERITA UIN Online – UIN Jakarta bersama puluhan perguruan tinggi negeri dan swasta lain di Indonesia menandatangani Perjanjiuan Kerja Sama (PKS) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam bidang Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB). Progran ini merupakan komitmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam ikut serta mencerdaskan anak bangsa. Acara penandatanganan PKS antara UIN Jakarta dan Bank BRI dilakukan oleh Rektor Amany Lubis dan Direktur Human Capital Bank BRI R. Sophia Alizsa di Kantor Pusat BRI Jakarta, Kamis (22/8/2019). Turut hadir Direktur Konsumer Bank BRI Handayani serta Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Sofyan Rohidi. PMMB merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Program ini telah berjalan sejak tahun 2018 lalu dan telah mengikutkan sebanyak 180 mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Indonesia. Di tahun 2019 ini, PMMB BRI diperluas dengan tambahan 22 perguruan tinggi yang ikut bergabung mengikuti program tersebut. ”Semoga dengan kerja sama yang disepakati hari ini akan membawa nilai positif yang lebih besar lagi untuk semua pihak. Lebih jauh lagi, peran aktif Bank BRI dalam Program Magang Mahasiswa Bersertifikat ini merupakan wujud nyata sinergi dan dukungan Bank BRI terhadap aspirasi bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju melalui pembangunan SDM yang unggul.” ungkap Sophia. Sementara itu, Rektor Amany Lubis mengatakan, PMMB bagi UIN Jakarta berdampak positif dalam meningkatkan mutu lulusan. Sebab, pengalaman belajar mahasiswa tak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di perusahaan atau instansi lain dalam bentuk pemagangan. Lebih dari itu, katanya, kerja sama dalam bidang PMMB ini juga dapat memperluas jaringan serta hubungan baik antara perguruan tinggi dan para pengguna lulusan, sehingga terjadi link and match. “Program kerja sama ini sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi sekarang yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKN). Dalam kurikulum baru ini, mahasiswa yang lulus tak hanya memegang ijazah tetapi juga surat keterangan pendamping ijazah (SKPI) berupa sertifikat,” jelasnya. (ns)