The Freedom Writers, Ungkap Kekerasan Geng Pelajar

The Freedom Writers, Ungkap Kekerasan Geng Pelajar

Reporter: Dwita Yuswandari

DIVISI Bahasa BEM Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengadakan kegiatan movie discussion, Kamis (23/4). Kegiatan perdana ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang diagendakan akan dilakukan dua minggu sekali.  Semua kegiatan dijadwakan untuk membantu melatih bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa FITK.

“Kami akan mengadakan kegiatan rutin dwi mingguan dalam bidang bahasa, yaitu Arab dan Inggris secara bergantian dikemas dalam kegiatan yang menarik,” jelas Siti Jamilah, Ketua Divisi Bahasa FITK.

Awalnya, kegiatan ini akan mendiskusikan tragedi Situ Gintung dalam bahasa Inggris. Namun, karena antusias peserta kurang, panitia berinisiatif mengganti acara dengan bedah film The Freedom Writers.

Film ini yang mengangkat tema kekerasan geng di kalangan pelajar. Film yang dibuat pada tahun 2007 ini menceritakan tentang sosok Erin Gruwell (diperankan oleh  Hilary Swank) yang memulai karirnya sebagai guru di Wilson High School, Long Beach California langsung berhadapan dengan murid-murid “buangan” yang kerap kali berkelahi antargeng.

“Film ini kami pilih untuk menggambarkan peran guru yang penting dalam merubah prilaku buruk muridnya, tentunya ini berkaitan dengan profesi kami kelak,” tegas Jamilah

Diskusi dipandu Rahmah Prajawati, mahasiswa semester VIII Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Selama acara berlangsung,  menggunakan bahasa inggris. Namun, kegiatan ini kurang diminati mahasiswa FITK terlihat dari sedikitnya peserta yang hadir.

“Mungkin karena kegiatan ini digear terlalu sore serta berbenturan dengan acara di fakultas, padaha kami telah mempubikasikan acara ini sejak tiga hari yang lalu,” jelas mahasiswa semester VIII PBI.

Agenda kegiatan LSO Bahasa FITK selanjutnya adalah mengadakan pelatihan TOEFL dan TOAFL serta seminar tentang kebahasaan. Seminar kebahasaan ini akan mengangkat tema tentang bahasa daerah yang kurang diperhatikan selama ini.

“Bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan budaya bagi Indonesia selama ini kurang diperhatikan. Mahasiswa cenderung senang mempelajari bahasa Inggris atau asing daripada bahasa daerah,” tutur jamilah sambil memastikan acara tersebut akan digelar menyambut hari Sumpah Pemuda pada Oktober mendatang.*

 

Â