Teori Ilmu Dakwah Perlu Diperkaya

Teori Ilmu Dakwah Perlu Diperkaya

[caption id="attachment_8593" align="alignleft" width="300"]Seminar Nasional  Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Seminar Nasional
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM)[/caption]

Auditorium Utama, Berita UIN Online—Ilmu dakwah dituntut lebih aplikatif dan kaya pendekatan. Kreatifitas akademisi, kemauan sinergi dengan teori ilmu komunikasi dan kemauan mengadopsi teknologi diperlukan agar pesan dakwah bisa disampaikan secara efektif.

Demikian kata Rektor Prof Dr Dede Rosyada MA saat membuka Seminar Nasional Menyelaraskan Peran dan Fungsi Keilmuan Dakwah Dengan Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi Serta Transformasi Budayadi Auditorium Utama, Selasa (20/10). Seminar diselenggarakan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta.

Menurut rektor, dakwah dalam konteks kekinian bertransformasi luas dengan tidak terbatas pada berkegiatan dakwah di atas mimbar (ceramah). Searah perkembangan teknologi, dakwah disampaikan dalam berbagai format melalui beragam media, baik media cetak, televisi, dan online.

Dengan kondisi demikian, lanjut rektor, para akademisi ilmu dakwah dituntut terus memperkaya teori dakwah sehingga dapat menyampaikan pesan dakwah melalui beragam media. “Coba kembangkan dan perkaya teori-teori yang dakwah yang berkolaborasi dan bersinergi dengan teori komunikasi,” jelasnya.

Seminar yang diselenggarakan sehari penuh ini terbagi dalam dua sesi utama. Selain itu, seminar juga menghadirkan sejumlah narasumber ahli bidang dakwah dan komunikasi seperti Dr Arief Subhan MA (Dekan FIDIKOM UIN Jakarta), Prof Dr Asep Saiful Muhtadi MA (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Dr Harjani Hefni Lc MA (IAIN Pontianak), Prof Dr Andi Faisal Bhakti (Dosen UIN Jakarta). (LRF)