Teliti Manajemen Pertanian Lokal, Ujang Maman Raih Guru Besar

Teliti Manajemen Pertanian Lokal, Ujang Maman Raih Guru Besar

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— Dosen Prodi Magister Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta, Dr. Ujang Maman Kh. M.Si, dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tani di Gedung Auditorium Utama, Minggu (8/9/2019). Pengukuhan guru besar ditandai pidato ilmiah Maman di hadapan pimpinan rektorat, senat universitas, dan wisudawati-wisudawan UIN Jakarta ke-113.

Dalam pidato bertajuk Mengendalikan Laju Konversi Lahan Pertanian Pangan Produktif Menuju Swasembada Pangan, Maman mengingatkan adanya kompetisi ketat antara kecenderungan penurunan lahan pertanian pangan dengan ketersediaan dan keamanan kualitas pangan nasional. Dengan demikian, jelasnya, Indonesia berhasil menyediakan pangan, namun dengan harga yang kurang terjangkau dan kualitas yang kurang baik.

“Dan kurang ditopang oleh ketahanan sumber daya alam bagi sustainabilitas ketersediaan pangan di Indonesia, sehingga sangat rentan bagi terjadinya krisis pangan,” tandasnya.

Sementara itu, tatus guru besar disandang Maman setelah sepanjang karir akademisnya digunakan untuk mengajar dan meneliti di sektor penyuluhan pertanian. Statusnya sebagai guru besar sendiri disyahkan melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi,  dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Nomor 24258/M/KP/2019 tanggal 5 Juli 2019.

“Sedikit pun tidak terbayangkan, saya akan memperoleh posisi terhormat sebagai guru besar di perguruan tinggi ternama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ucapnya penuh haru dan syukur.

Sebagai anak kampung yang lahir di perdesaan Sukabumi, jelas Maman, ia tidak pernah menyangka akan bisa mengabdikan diri sebagai akademisi dengan status guru besar. Masa kecilnya yang lebih banyak ditempa selayaknya anak desa dengan lebih banyak belajar di pesantren hanya membuat masa kecilnya diisi dengan cita-cita mampu membaca kitab kuning.

Sekolah formal sendiri dilakukannya atas dorongan almarhumah ibunya, Hj Mastoah. Untuk itu, selepas pendidikan dasar, Maman menempuh pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah Daarul Muta’alimin Sukabumi dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bogor. Sedang atas dorongan ayahnya, ia lebih banyak berkutat mengaji kitab kuning di pesantren, salah satunya Pondok Pesantren PUI Sirna Bakti Bogor.

Namun, setelah menamatkan sekolah di MAN Bogor, Maman melanjutkan studi sarjana di Prodi Sejarah (Sosial Ekonomi), Fakultas Sastra, Universitas Indonesia yang diselesaikannya tahun 1989. Lingkungannya tinggal dan status swasembada pangan Indonesia kala ia menamatkan sarjana mendorong Maman memutar haluan studi dengan melanjutkan kuliah di Prodi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ketertarikannya dalam bidang pertanian sebelumnya juga diisinya dengan mengikuti pelatihan profesional manajemen usaha tani dan koperasi pertanian. Pelatihan ini diselenggarakan oleh The Institut for Development of Agricultural Cooperation in Asia atau IDACA di Tokyo tahun 1993.

Perhatiannya  terhadap sektor pertanian makin kuat setelah di tahun 2000 lolos seleksi sebagai dosen Prodi Agribisnis UIN Jakarta. Mengajar dan beraktifitas di prodi yang banyak bersentuhan dengan tata kelola sektor pertanian mendorongnya kembali melanjutkan pendidikan doktor jurusan Penyuluhan Pembangunan di IPB dan diselesaikannya pada tahun 2008.

Selain mengajar, selanjutnya Maman lebih banyak mengisi aktifitasnya sebagai akademisi dengan melakukan riset dan advokasi lapangan. Ia juga menuliskan hasil riset dan advokasinya untuk dipresentasikan di  konferensi nasional-internasional serta dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional terindeks.

Sepanjang tahun 2015-2016 misalnya, Maman melakukan research fellowship tentang makanan halal di Royal Melbourne Institute for Science and Technology University dengan judul riset Halal Risk Mitigation in the Australia-Indonesia Beef Supply Chain.

Tahun 2018, Maman juga melakukan riset peranan perempuan sebagai agen diversifikasi pangan bersama mitra peneliti IPB dengan topik Social Interaction, Food Innovativeness, and Eating Pattern Change in Cireundeu Surrounding Area, West Java: Initiating a Model of Woman Social Change Agent Toward Staple Food Diversification. (zm)