Tanggung Jawab Akademik Guru Besar

Tanggung Jawab Akademik Guru Besar

Atas nama pribadi maupun sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan penuh kebanggaan, saya ingin memberikan selamat dan apresiasi atas dikukuhkannya dua professor baru, yaitu Prof. Drs. Jajang Jahroni, M.A, Ph.D sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam pada Fakultas Adab dan Humaniora dan Prof. Dr. Ratna Sari Dewi, S,Pd, M.Pd sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.

 Seringkali saya sampaikan bahwa perjuangan meraih jenjang karir tertinggi di dunia akademik sebagai professor tentunya tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan dan effort yang luar biasa yang disertai pengorbanan yamg tidak sedikit. Maka dari itu, prosesi pengukuhan ini penting dilaksanakan untuk memberikan apresiasi dan legitimasi status capaian tertinggi di bidang akademik sebagai guru besar yang membanggakan.

Orasi ilmiah ini diselenggarakan bukan saja sebagai tanggung jawab akademik dari guru besar yang bersangkutan tetapi juga untuk diseminasi ide dan gagasan dari para guru besar baru sehingga dapat diketahui banyak kalangan secara luas dalam kerangka memperkuat keilmuan di kampus tercinta yang saat ini tengah bersiap menjadi universitas kelas dunia.

Keseriusan UIN Jakarta menjadi universitas terkemuka di dunia, salah satunya bisa ditunjukkan dengan peningkatan jumlah guru besar/professor yang signifikan. Sampai hari ini, UIN Jakarta tetap menjadi peraih jumlah Professor terbanyak di seluruh PTKIN, yaitu sebanyak 81 professor. Tambahan tujuh guru besar di tahun 2021/22 dan proyeksi puluhan calon guru besar di tahun 2022/2023 setidaknya akan menciptakan optimisme tersendiri dalam memperkuat dan membesarkan institusi UIN Jakarta yang kita banggakan ini.

Maka dari itu, program akselerasi (percepatan) guru besar yang sudah lama kita jalankan, akan terus kita lanjutkan dan maksimalkan. Saya berharap, seluruh dosen memiliki keseriusan meniti karir dengan melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan doktoralnya sehingga mencapai puncak karir professor. Penambahan jumlah professor/guru besar diyakini akan mampu meningkatan kualitas UIN Jakarta dalam rangka bersaing dengan perguruan tinggi lain baik secara nasional maupun internasional.

Orasi ilmiah pengukuhan dua guru besar hari ini, yaitu Prof. Jajang Jahroni, M.A, Ph.D dengan judul “Munculnya Kelompok Salafi-Wahabi di Era Indonesia Kontemporer” dan Prof. Dr. Ratna Sari Dewi, S,Pd, M.Pd dengan judul “Tantangan Dan Peluang Global Mahasiswa Dan Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Pada Masa New Normal Menuju Era 5.0” memunculkan optimisme besar bagi semakin kuatnya kajian ilmu sejarah kebudayaan Islam dan kajian pendidikan di UIN Jakarta.

Kehadiran Prof. Jajang Jahroni sebagai salah satu Profesor di Bidang Ilmu Sejarah dan kebudayaan Islam dan Prof. Dr. Ratna Sari Dewi sebagai satu-satunya Profesor di Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris diharapkan akan menjadi magnet dan kiblat kajian keislaman yang komprehensif dan kajian pendidikan yang lebih berkualitas.

Tak bisa dipungkiri bahwa diskursus Salafi-Wahabi di Indonesia sampai saat ini terus menemukan momentumnya dan menarik untuk dikaji secara lebih mendalam. Menarik karena gerakan ini senantiasa eksis di masyarakat dengan berbagai sarana dakwah yang dimilikinya, yaitu melalui institusi pendidikan (pondok pesantren dan sekolah), masjid-masjid di kampus dan forum forum halaqah lainnya.

Walau harus kita akui bahwa term Salafi-Wahabi jelaslah merupakan entitas yang berbeda, namun kesamaan pandangan dan tujuannya menjadikan gerakan ini seringkali disebut sebagai satu kesatuan yaitu Salafi-Wahabi.

Yang pasti, gerakan ideologi transnasional ini cukup mendapatkan tempat di bumi Indonesia, namun eksistensinya seringkali menjadi polemik terutama bila dikaitkan dengan pandangannya yang berseberangan terhadap nilai-nilai kebangsaan. Termasuk irisannya dengan intoleransi dan gerakan radikalisme yang seringkali memanfaatkan ideologi Salafi-Wahabi sebagai wadah gerakannya.

Sementara itu, dalam kontek lain yaitu isu pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman juga penting untuk kita hadirkan. Dunia pendidikan, termasuk UIN Jakarta harus terus dilakukan pengembangan-pengembangan signifikan baik terkait konten dan metode, pembelajaran dalam rangka menyongsong era 4.0 yang saat ini tengah menuju era 5.0.

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris misalnya dan juga seluruh jurusan yang ada harus mampu memastikan setiap lulusannya memiliki kualitas pengetahuan dan skill yang mempuni sehingga nantinya mampu diserap pasar kerja dengan maksimal. Masa  depan para mahasiswa sangat tergantung kepada bagaimana kita menyiapkan lulusan terbaik.

Tak lupa, saya juga ingin mengingatkan kita semua, seluruh guru besar UIN Jakarta akan adanya kewajiban berdasar Permenristekdikti Nomor 20 tahun 2017 bahwa dalam 3 tahun, guru besar wajib memiliki tiga karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional atau paling sedikit satu karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental.

Semoga hal ini menjadi perhatian kita bersama. Ada tanggung jawab akademik yang besar di pundak para guru besar untuk terus berkarya dan berinovasi sesuai dengan bidang keahliannya. Semoga pula apa yang sudah kita capai saat ini menjadi kemaslahatan bagi UIN Jakarta dalam mengemban tugas-tugas keilmuan dan keislaman. Sedang apa yang kita rencanakan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan lapang bagi kita dalam merealisiasikan seluruh harapan tersebut.

Semoga Allah SWT Yang  Maha Memiliki  Ilmu,  Maha  Pencipta, dan Maha Pemelihara kepentingan segenap umat manusia, senantiasa menganugerahkan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua dalam memantapkan peran dan kontribusi UIN Jakarta untuk mewujudkan kehidupan sosial dan spiritual bangsa Indonesia yang lebih baik, kini dan esok hari.* (ns)

Artikel ini disarikan dari sambutan Pengukuhan Guru Besar Prof. Jajang Jahroni, M.A, Ph.D dan Prof. Dr. Ratna Sari Dewi, S,Pd, M.Pd di Auditorium Harun Nasution pada 11 Mei 2022.