Student Exchange: Antara Cakrawala Akademik dan Rekognisi Global

Student Exchange: Antara Cakrawala Akademik dan Rekognisi Global

Oleh: Prof Dr Dede Rosyada MA

Prof. Dr. Dede Rosyada, MAAhad, 26 Juli 2015 menjadi hari yang bersejarah bagi UIN Jakarta. Pada hari itu, UIN Jakarta memberangkatkan delegasi pertukaran mahasiswa (student exchange) dalam skema program sandwich (sisipan) secara reciprocal, di University of Western Sydney (UWS) Australia. Semula akan diberangkatkan 10orang, namun yang lulus seleksi bahasa hanya empat orang. Karena alasan kesehatan dan visa, akhirnya hanya dua orang mahasiswi yang diberangkatkan. Keduanya dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), yakni ananda Amanda Febrianti, mahasiswi semester IV program studi Teknik Informatika, dan ananda Bella Marisela Caroline, mahasiswi semester IV program studi Sistem Informasi. Atas nama pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kamitentu bangga dan mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka diterima program tersebut. Mudah-mudahan ini menginspirasi mahasiswa lain, teman-teman mereka, untuk mengambil program serupa di masa-masa yang akan datang.

Sebagai informasi, selama di UWS Australia, mahasiswa peserta program pertukaran akan mengambil tiga coursework (mata kuliah) yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di prodi masing-masing. Dan, seluruh mata kuliah yang diambil di UWS akan diakui dalam transkrip mata kuliah mereka di UIN Jakarta. Dengan begitu, para mahasiswa tidak harus mengulang mata kuliah yang diambil selama pertukaran. Sebaliknya, dari UWS juga bakal dikirimkan sejumlah mahasiswa untuk belajar di UIN Jakarta di tahun 2016 nanti. Di kampus ini, mereka akan mengambil beberapa mata kuliah yang diakui dalam transkrip mata kuliah mereka.

Pengiriman mahasiswa melalui skema pertukaran mahasiswa ke UWS merupakan realisasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UIN Jakarta dan Vice Councillor UWS yang ditandatangani April lalu. Program ini dikembangkan guna mengokohkan rekognisi internasional terhadap layanan akademik UIN Jakarta sekaligus memperkuat portofolio UIN menjadi salah satu universitas yang diakui dunia internasional. Setiap universitas di dunia saat ini, termasuk UIN Jakarta, memiliki keinginan besar agar setiap alumni dan profesional yang dihasilkannya, diterima oleh pasar global seiring dengan makin terbukanya pasar kerja bagi seluruh profesional di seluruh manca negara. Salah satu pintu yang sangat strategis adalah perguruan tinggi karena memberikan legalitas akademik dan empirik bagi setiap negara untuk menerima para alumninya. Karena itu, saat ini setiap perguruan tinggi terus berpacu meningkatkan kualitas lulusan dengan meningkatkan kualitas perkuliahan, sumber daya dosen baik akademik maupun loyalitas kerjanya, sarana dan prasarana perkuliahan, serta manajemen perkuliahannya. Berbagai evaluasi dan penilaian lembaga international juga ditempuh guna memperoleh legitimasi empirik dan diterima para pengguna di berbagai negara.

Untuk memenuhi ‘tagihan’ dan tuntutan ideal demikian, UIN Jakarta saat ini melakukan berbagai program nyata. Salah satunya mengundang mahasiswa asing untuk mengambil kuliah di berbagai program studi di UIN Jakarta, baik kuliah penuh sebagai full student maupun hanya mengambil beberapa coursework dalam satu semester atau lebih. Setiap mata kuliah yang mereka ambil di UIN diakui oleh universitasnya. Untuk mendapatkan mahasiswa asing tersebut, kita juga mengirim belajar mahasiswa kita untuk mengambil beberapa coursework di universitas luar negeri secara berimbang. Hal inilah yang mendasari kerjasama pertukaran dengan UWS di tahun ini dan bakal diteruskan pada tahun berikutnya. Bahkan terkait program ini, UIN berencana mengembangkannya dengan menggandeng Renewal University, Jerman, di tahun depan, termasuk universitas-universitas dunia yang memiliki program pertukaran mahasiswa dengan UIN Jakarta.

Menindaklanjuti program pertukaran ini --dimana beberapa mahasiswa asing akan belajar di sini-- UIN Jakarta menyiapkan beberapa program studi bilingual di sebelas fakultas di UIN Jakarta. Program studi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai pengantarnya akan menjadi program studi tujuan mahasiswa asing pertukaran pelajar ke UIN Jakarta. Mahasiswa-mahasiswa asing, termasuk dari UWS, nantinya bisa mengambil mata kuliah-mata kuliah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Dengan begitu, mereka tidak lagi harus beradaptasi dengan meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia terlebih dulu. Namun, bila telah memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, mereka akan dipersilahkan untuk mengambil coursework berbahasa Indonesia.

Manfaat penyelenggaraan program demikian sangat besar. Tidak hanya bagi mahasiswa, melainkan juga institusi universitas. Dari sisi mahasiswa, keikutsertaan program pertukaran bisa memperkaya pengalaman akademik mereka dengan bertemu banyak dosen, guru besar dan lingkungan kampus di luar negeri. Dengan begitu, mahasiswa peserta memiliki berbagai keungulan –salahsatunya- berupa keluasan cakrawala berfikiri dan wawasan mereka dibanding mahasiswa lain. Selain itu, mahasiswa peserta juga bakal terbiasa dengan second language, yakni bahasa Inggris. Selanjutnya, mereka juga bakal terbiasa dengan budaya dan lingkungan sosial yang beragam, sehingga mereka terlatih menjadi masyarakat inklusif dan multikulturalistik, dapat menerima dan menghargai perbedaan, bahkan bisa bekerjasama dalam keragaman sesuai esensi Bhineka Tunggal Ika yang menjadi landasan filosofis dalam mengembangkan kehidupan kebangsaan Indonesia. Mengingat formasinya yang sangat terbatas, kepesertaan dilakukan melalui proses seleksi yang ketat dengan tetap memberikan peluang sama besar bagi setiap mahasiswa yang tertarik mengikuti.

Secara institusional, kegiatan juga ‘memperkaya’ pengalaman UIN Jakarta dalam mengelola program layanan untuk para mahasiswa asing. Dimulai dengan pelayananan sejumlah kecil mahasiswa mancanegara yang berasal dari negara-negara non-ASEAN, atau negara-negara muslim dengan mahasiswa muslim, hingga mahasiswa-mahasiswi asal perguruan tinggi yang selama ini menjadi destinasi studi para mahasiswa Indonesia sendiri. Bila pelayanan ‘rintisan’ mahasiswa asing skala kecil ini sukses, maka UIN Jakarta sudah memiliki potensi untuk bisa melayani mahasiswa asing dari mancanegara, yang tidak saja dari negara-negara ASEAN, negara-negara muslim, tapi juga dari negara-negara maju baik dari segi ekonomi maupun sains dan teknologi. Akumulasi pengalaman demikian akan menjadi portofolio yang sangat berharga bagi UIN Jakarta untuk menjadi salah satu dari the most outstanding university in the world.

Harapan kita ke depan kerjasama ini akan terus ditingkatkan dalam skema kerjasama akademik yang lebih luas. Seperti collaborative research para dosen, pertukaran dosen, dan berbagai kegiatan keilmuan lainnya untuk mengantarkan UIN Jakarta menjadi salah satu universitas unggul, yang dihargai tidak hanya di Indonesia tapi juga dari berbagai negara di dunia. Dengan begitu, otomatis karya-karya dan temuan para dosennya menjadi rujukan ilmuwan dunia, para sarjana-alumninya diserap dalam pasar global, serta dinamika jejaring akademik para dosennya juga terus berkembang dan meningkat. Wallahu a’lam bi al-shawab.