STF UIN Jakarta Gelar Kajian Ramadan

STF UIN Jakarta Gelar Kajian Ramadan

Ciputat, BERITA UIN Online - Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta kembali menggelar series kajian online selama bulan Ramadan pada Senin (18/3/2024). Kajian Ramadan dilakukan melalui aplikasi Zoom pada pukul 15.30-16.30 WIB menjelang waktu berbuka puasa. Kajian tersebut merupakan program tahunan STF yang bertujuan untuk beribadah secara sosial dengan berbagi ilmu. 

Dalam kajian Ramadan STF memfasilitasi para donatur dan relawan untuk berkontribusi dalam bentuk ide dan tenaga yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Selain menjadi ajang bersedekah sosial, kajian tersebut juga menjadi perekat silaturahmi bagi para donatur, relawan STF, dan mahasiswa UIN Jakarta.

Salah satu rangkaian acara tersebut ialah kajian yang mengusung tema Pembentukan Karakter Muslimah di Era Disrupsi dengan Dosen sekaligus Pakar Bidang Dakwah, Sosial, dan Budaya Komunikasi Dr. Rubiyanah M.A sebagai pembicara perdana.

Turut hadir juga dalam acara tersebut salah satu penggagas STF Prof. Amelia Fauzia M.A, Ph.D. Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa filantropi tidak hanya tentang memberi tetapi juga berkontribusi menjadi relawan dalam ide dan ilmu pengetahuan dalam mendorong untuk berbuat kebaikan.

"Filantropi tidak hanya tentang memberi tapi juga bisa kontribusi menjadi relawan ide dan ilmu pengetahuan untuk mendorong berbuat kebaikan," ucapnya.

Pada kajian Ramadan tersebut Dr. Ruby membuka tema kajian yang berangkat dari keresahan adanya perubahan sikap dan karakter Muslimah di era disrupsi. Dalam pengamatannya, dia mengungkapkan bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh perkembangan pesat aktivitas digital sehingga menyebabkan terjadinya kompleksitas dan ambiguitas pada kehidupan masyarakat.

Pada pemaparannya, dia menekankan pentingnya pembentukan karakter Muslimah yaitu yang memiliki jiwa pemimpin, berjiwa sosial tinggi, mandiri, adaptif, kuat mental dan emosional serta tetap menjaga iman dan takwa saat berkembang di era disrupsi yang penuh dengan tantangan.

"Di era disrupsi ini Muslimah harus berjiwa pemimpin bahkan berani menjadi pemimpin. Muslimah juga harus berjiwa sosial tinggi, mandiri, adaptif, kuat mental dan emosional. Akan tetapi juga tetap menjaga keimanan dan ketaqwaan selama berproses di era yang penuh dengan tantangan ini," tegasya.

(Aliffia Hafiizhah/ Fauziah M./ Noeni Indah)