Seri Buku Tematik: Qur’anic Studies In Contemporary Indonesia

Seri Buku Tematik: Qur’anic Studies In Contemporary Indonesia

[caption id="attachment_11533" align="alignright" width="224"]Yusuf Rahman, dkk. Qur’anic Studies In Contemporary Indonesia. LP2M UIN Jakarta, 2016. Yusuf Rahman, dkk. Qur’anic Studies In Contemporary Indonesia. LP2M UIN Jakarta, 2016.[/caption]

Judul               : Qur’anic Studies In Contemporary Indonesia

Penulis             : Yusuf Rahman, dkk.

Editor              : Imam Subchi

Penerbit           : UIN Jakarta Press

Tahun Terbit    : Cet. I, Desember 2015

Halaman          : iv + 143 halaman

Kajian Al Quran di masa kini semakin berkembang dan penuh dinamika pembahasan. Pusat-pusat studi agama, terutama yang amat pesat di Eropa dan peradaban Barat, banyak mengulas bahkan mengkritik teks dan pemahaman atas Al Quran. Bahkan sebagaimana disebutkan oleh Gabriel Said Reynolds, masa ini adalah “Periode Kecermelangan Studi Al Quran”.

Karena Al Quran yang begitu luas mendapat perhatian ini, maka sebagai konsekuensi pula dari diseminasi umat muslim di seluruh dunia, Al Quran berusaha diterjemahkan, ditelaah, serta dipahami dari perspektif masing-masing bangsa. Kita bisa lihat contoh penerjemahan dan tafsir corak Turki, corak Persia, serta tak terkecuali dalam wilayah Indonesia dan masyarakat rumpun Melayu.

Buku yang diterbitkan LP2M UIN Jakarta ini merupakan kumpulan makalah yang disampaikan dalam forum Workshop Studi Al Quran Indonesia Kontemporer di UIN Jakarta, 2 September 2015. Materi yang disampaikan dalam buku ini mencakup kajian-kajian Al Quran di  Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Para penulis makalah dalam forum tersebut antara lain Lilik Ummi Kaltsum, Kusmana, Izza Rohman, serta beberapa pengajar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Buku tematik yang ditulis dalam bahasa Inggris ini dari enam bab, masing-masing mencakup bahasan yang cukup komprehensif tentang sekilas kajian Al Quran di Nusantara. Lilik Ummi Kaltsum, mencoba mengkritisi tafsir Al Quran tematik yang marak berada di peradaban Islam Indonesia kontemporer.

Selain itu, Yusuf Rahman berusahan menyuguhkan studi hermeneutika yang mendapat perhatian dari pengkaji Al Quran. Berikut pula ditulis oleh Kusmana, mengenai sudut pandang Al Quran mengulas perempuan dari diskursus Giddenian.

Tanpa melepas kultur ke-Indonesiaan, Izza Rohman menuliskan dua makalah penting yang cukup menjelaskan variasi tafsir dan terjemah khas Indonesia, yang digunakan oleh Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah serta pengaruh tradisi Sunni dan Syiah di dalamnya. Jajang A. Rohmana menyumbangkan karya yang mengulas terjemah puitik Al Quran R.A.A Wiranatakoesoema yang berbahasa Sunda. (M. Iqbal Syauqi)