SDM Berkualitas Tentukan Kemajuan Perbankan Syariah

Reporter: Muhammad Nurdin

Aula Student Centre, BERITA UIN Online - Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat terhadap ekonomi syariah semakin bertambah. Namun, akibat minimnya SDM yang kompeten dan profesional dalam bidang syariah, hingga kini masih  belum semua lembaga keuangan  atau koperasi-koperasi menerapkan sistem syariah.

“Selain itu, fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang ekonomi syariah juga belum dijalankan secara penuh oleh lembaga keuangan di Indonesia,” kata Dosen Fakultas Syariah dan Hukum AM Hassan Ali MA dalam seminar nasional bertajuk “Memasyarakatkan Ekonomi Syariah dan Mensyariatkan Ekonomi Masyarakat” yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UIN Jakarta, di Aula Student Center, Senin (9/05). Turut hadir Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof Dr Moh Matsna dan Kepala Bagian Kemahasiswaan (Kabag) Drs Dja’far Sanusi.

Menurut Hassan, Bank Indonesia memprediksi industri perbankan syariah membutuhkan SDM sekitar 50 ribu sampai 60 ribu hingga tahun  2011. Tingginya kebutuhan SDM tersebut, selain karena semakin bertambahnya “pemain-pemain baru” lembaga keuangan dan perbankan syariah, sekaligus juga untuk mendorong berkembangnya aset perbankan syariah Indonesia agar tumbuh sebagaimana yang diharapkan.

“Sebab, prediksi pangsa pasar perbankan syariah (market share) yang pernah diharapkan mencapai angka lima persen pada tahun 2008 ternyata tidak tercapai. Semua ini karena kurangnya SDM,  sebab keberadaan SDM baik pada aspek kualitas maupun kuantitas memang sangat menentukan kinerja, produktifitas dan keberhasilan suatu institusi,” katanya.

SDM yang dibutuhkan perbankan syariah, lanjut Hassan, yaitu SDM yang memiliki keterpaduan antara knowledge, skill, dan ability (KSA) dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Penekanan pada aspek moralitas sangat  penting karena diyakini seagai salah satu faktor penentu keberhasilan dalam industri perbankan syariah.

Acara seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian UIN Book Fair 2011 yang mengangkat tema “Khazanah Ilmu untuk Kebangkitan Negeriku”.  Selain acara book fair, kegiatan ini diisi dengan bedah film, temu tokoh nasional, seminar IT, motivation training, entrepreneur community, dan konser musik. []