Sains Islam ke Depan Akan Maju

Sains Islam ke Depan Akan Maju

Wakil Menteri Riset dan Teknologi Republik Islam Iran, Khurasyad didampingi Duta Besar Iran untuk Indonesia Behrouz Kamalvandi berkunjungan ke UIN. Kunjungan dilakukan guna menawarkan kerja sama dalam bidang sains dan teknologi kepada UIN. Pertemuan dilakukan di Ruang Sidang Utama UIN, Kamis (15/10). Berikut petikan wawancara Jamilah dari UIN Online dengan Wakil Menteri Riset dan Teknologi Iran Khurasyad.

Saat ini seperti yang kita ketahui, mayoritas negeri Islam masih terbelakang dalam bidang sains dan teknologi. Menurut Anda bagaimana agar Islam mampu bangkit?

Kami punya pengalaman, beberapa ratus tahun lalu kami memilki porsi sebagai pemimpin di dunia. Kami yakin, hal itu akan terulang, hal itu tidak sulit, memang butuh waktu, kerjakeras, rencana yang matang, serta melakukan kerja sama dengan semua negeri Islam. Kerja sama antara negeri-negeri Islam itu sangat penting untuk menjadikan negara-negara tersebut ke depan lebih maju dan lebih baik

Apa yang menginspirasi Iran hingga mampu mengembangkan saintek seperti sekarang ini?

Kami dapat mengambil pelajaran bahwa setiap negara yang dapat bertahan dan berkembang adalah negara yang mampu mengembangkan sains dan teknologinya. Jadi saintek adalah akar yang harus dikembangkan untuk memperkaya dan memajukan sebuah negara.

Anda yakin, ke depan Islam akan bangkit?

Tentu, Islam ke depan pasti bangkit dan tanda-tanda itu sudah semakin nyata. Seperti yang saya katakan hal itu tidak sulit. Islam pasti akan maju. Ke depan Islam pasti menjadi bagian dalam memimpin dunia.

Lantas menurut Anda bagaimana Islam di Indonesia?

Indonesia memiliki populasi Islam terbesar di dunia, islam Indonesia juga respek terhadap seluruh negara Muslim di dunia. Muslim Indonesia merupakan bagian dari komunitas Islam terbesar di dunia.

Anda berkunjung ke UIN untuk menawarkan kerja sama bidang saintek, kenapa Anda pilih UIN sebagai universitas tujuan?

Sebenarnya, saya tidak memiliki banyak informasi tentang universitas di Indonesia. Namun ini merupakan kunjungan simbolik. Kami memilih UIN sebagai  simbol dan  mewakili universitas lain di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menunjukan rasa kebahagiaan kami,  kesediaan kami untuk melakukkan kerja sama dalam bidang saintek.

 

Â