Rektor Uji Disertasi Mahasiswa Daar al-Hadits Maroko

Rektor Uji Disertasi Mahasiswa Daar al-Hadits Maroko

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA turut menguji sidang disertasi doktoral mahasiswa Universitas Daar al-Hadits Al-Hassaniyah, Alvian Iqbal Zahasfan, di Rabat, Maroko, Kamis (05/3/2020). Permintaan menguji bertepatan dengan kegiatan Rektor melakukan lawatan kerjasama akademik ke sejumlah perguruan tinggi negara di bagian Afrika tersebut seperti Universitas Al-Qarawiyyin dan Universitas Daar al-Hadits Al-Hassaniyah sendiri.

Dalam keterangan yang didapat BERITA UIN Online, Selasa (10/3/2020), Rektor menguji disertasi bersama sejumlah guru besar Universitas Daar al-Hadits Al-Hassaniyah. Diantaranya, Prof. Ahmad Al-Sanuny, Prof. Abd al-Mujib Muhib, dan Prof. Ibrahim Masyruh. Disertasi yang dipertahankan Alvian sendiri berjudul al-Mazhab al-Asy’ary wa Tathowwuruhu fi Indunisiya di bawah bimbingan Prof Ahmad Al-Sanuny.

Dalam disertasinya, Alvian menghadirkan risetnya tentang pengaruh kelompok teologi yang dirintis Abū al-Ḥasan ʿAlī ibn Ismāʿīl ibn Isḥāq al-Ashʿarī atau lebih populer juga dengan sebutan Abu al-Hasan bin Isma'il al-Asy'ari terhadap pemikiran kalam masyarakat Muslim Indonesia. Temuannya, corak pemikiran kalam teolog Muslim kelahiran Bashrah (lahir 260 H/873 M – wafat 324 H/935 M) ini cukup berpengaruh terhadap pemahaman kalam masyarakat Muslim kawasan ini.

Pengaruh pemikiran teologisnya ini ditransmisikan melalui pembelajaran terhadap berbagai karya al-Asy’ari di berbagai lembaga pendidikan keislaman tradional pondok pesantren. Diketahui, al-Asy’ari sendiri mewariskan sejumlah karya yang sangat populer di lingkungan santri dan kyai pesantren hingga kini seperti Maqalat al-Islamiyyin, al-Ibanah 'an Ushulid Diniyah, dan al-Luma.

Pemikiran kalam al-Asy’ari sendiri banyak didukung sejumlah ulama Islam lainnya. Diantaranya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i atau Imam al-Ghazaly (lahir 450 H/1058 M– wafat 505 H/1111 M). Berbagai karya al-Ghazaly juga sangat populer dalam tradisi pesantren seperti Mizan al-'Amal, Ihya' Ulum al-Din, dan Bidayat al-Hidayah.

Dihubungi usai menguji, Rektor Amany memberikan apresiasi atas karya disertasi Alvian. Menurutnya, riset ini menyodorkan data penting bagaimana pengaruh pemikiran kalam al-Asy’ari yang ditransmisikan secara berkesinambungan melalui berbagai lembaga pendidikan keislaman pesantren memberikan fondasi bagi sikap dan pemahaman keislaman moderat masyarakat Muslim Nusantara.

 Menurutnya, temuan ini mengokohkan pengertian bahwa Mazhab Kalam al-As’ari di Indonesia adalah pemikiran kalam yang mendukung moderasi keislaman. “Untuk itu, definisi asyariah di Indonesia adalah merupakan mazhab yang mengembangkan wasathiyatul Islam,” katanya.

Dengan temuan ini, lanjutnya, disertasi ini penting bagi Indonesia dan juga bagi Maroko karena memunculkan informasi baru dengan bertumpu pada berbagai data referensi dari berbagai belahan dunia. Selain memiliki nilai akademik dan intelektual yang tinggi, disertasi juga bermanfaat bagi pengokohan sikap keislaman wasathiyah di Indonesia dan Maroko.

 

Bawa Harum UIN Jakarta

Selain keberhasilan mempertahankan disertasi sehingga lulus doktor dan menghasilkan temuan membanggakan, sambung Rektor, ia juga mengaku bangga dan sangat mengapresiasi atas keberhasilan Alvian. Pasalnya, Alvian merupakan alumnus UIN Jakarta sebelum kemudian melanjutkan pendidikan jenjang magister dan doktor ke luar negeri.

Diketahui, Alvian menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Dirasat Islamiyah tahun 2008. Di bawah bimbingan Prof. Masri El Mahsyar Bidin, Alvian menamatkan pendidikannya dengan menulis skripsi berjudul                 Al-Qada wa al-Qadar Inda Hizbut Tahrir.

“Selamat untuk saudara Alvian yang telah menyelesaikan studinya dengan lancar dan baik, penguasaan bahasa Arab yang sangat baik dan diakui para pengujinya. Alhamdulillah, satu lagi lulusan UIN Jakarta telah lahir di forum dunia sebagai intelektual, membawa nama baik almamater UIN Jakarta serta mengharumkan Indonesia di mata kaum terpelajar Internasional,” pungkasnya. (zm)