Rektor UIN Jakarta Raih Rekor MURI

Rektor UIN Jakarta Raih Rekor MURI

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— Rektor Prof. Dr. Amany Lubis MA berhasil meraih salah satu penghargaan paling prestisius, yaitu Rekor Musim Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Rekor ini diterima atas prestasinya sebagai Rektor Peremppuan Pertama di Lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia sekaligus Penceramah Perempuan Pertama di Hadapan Raja Maroko.

Penghargaan diberikan langsung oleh CEO & Penggagas Rekor MURI Jaya Suprana dalam Seminar Nasional Perempuan dan Pendidikan bertajuk ‘Dengan Semangat Hari Ibu Kita Tingkatkan Prestasi Perempuan’ di Auditorium Utama UIN Jakarta, Jumat (20/12/2019). Dalam kesempatan itu, Rektor juga meluncurkan autobiografinya.

Atas raihan ini, Jaya Suprana mengapresiasi pencapaian yang berhasil dicatatkan oleh Rektor. Menurut Jaya, prestasi yang dicatatkan Rektor UIN Jakarta merupakan rekor luar biasa dimana berhasil mencatatkan diri sebagai perempuan pertama yang berhasil memimpin PTKIN kategori UIN. Terlebih UIN Jakarta.

Catatan lain yang luar biasa sehingga MURI menganugerahi penghargaan terhadap Rektor UIN Jakarta adalah prestasinya menjadi penceramah perempuan pertama di dunia di hadapan Raja Maroko. Sebelumnya terdapat perempuan yang juga pernah berceramah di hadapan Raja, namun ia berasal dari Maroko sendiri.

Sebelum penghargaan diberikan, Jaya Suprana terlebih dahulu menyampaikan pertanyaan yang harus dikonfirmasi penerima. “Apakah benar Ibu Rektor merupakan perempuan pertama yang menjadi Rektor di PTKIN kelompok UIN?” Pertanyaan ini dijawab Rektor bahwa ia merupakan perempuan pertama dari PTKIN kategori UIN.

Rektor menjelaskan, bahwa ia bukan merupakan rektor pertama jika acuannya digunakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri skala STAIN-IAIN, sebab beberapa perempuan sudah lebih dulu menjadi pemimpin perguruan tinggi Islam. Namun ia berbeda dengan mereka karena Rektor merupakan pimpinan pertema perempuan untuk PTKIN UIN.

Jaya Suprana kembali bertanya, tentang kebenaran Rektor UIN Jakarta menjadi perempuan pertama yang berceramah di hadapan Raja Maroko. “Apakah benar Bu Rektor merupakan perempuan pertama yang berceramah di hadapan Raja Maroko?”

Dijawab Rektor, bahwa sebelumnya sudah ada ulama perempuan yang berceramah di hadapan Raja tersebut. Namun perempuan itu berasal dari Maroko sendiri. “Sedang dari Asia atau luar Maroko, saya yang pertama,” tegasnya.

Mendapat jawaban demikian, Jaya Suprana sempat guyon melontarkan keberatannya memberikan Rekor MURI untuk Rektor UIN Jakarta. “Dengan berat hati, saya mencabut rekor ini. Sebab prestasi Bu Rektor adalah Prestasi Dunia, bukan Prestasi skala Indonesia. Jadi Rekor MURI Bu Rektor harusnya Rekor MURI skala dunia. Nggak apa-apa ya!?,” paparnya yang disambut tepuk tangan audiens.

Lebih lanjut Jaya Suprana mengungkapkan, pihaknya menganugerahkan Rekor MURI kepada Rektor UIN Jakarta karena didasarkan sejumlah pertimbangan penting. Selain akademisi berpretasi, Rektor UIN Jakarta merupakan perempuan yang berhasil menampilkan citra positif perempuan Indonesia yang berhasil mencatatkan prestasi luar biasa di panggung nasional-global.

Bukan hanya itu, sambungnya, kiprah Rektor UIN Jakarta juga menjadikan Indonesia sebagai negara teladan bagi seluruh dunia dalam memberikan peluang besar bagi perempuan untuk berkiprah. “Bahwa perempuan Indonesia bisa berkarya di mana saja. Dan saya merasa sekarang memberi anugerah untuk mendapat kehormatan. Saya kira ini bukan lagi rekor di tingkat Indonesia, tapi rekor dunia yang membanggakan. Selamat, Prof Amany,” tutur Jaya Suprana.

Menanggapi itu, Rektor UIN Jakarta mengaku capaian ini bukan tujuan utama yang ingin dicapainya selama ini. Menurutnya, ia hanya ingin berkontribusi seoptimal bagi ummat-bangsa Indonesia sesuai bidang ilmu dan kemampuan yang dimilikinya. Sedang penghargaan sendiri dinilainya juga merupakan bukti banyaknya dukungan yang diterimanya selama ini.

“Kita membangun negeri ini dengan ikhlas, dengan lapang dada. Capaian ini tentu karena banyak pihak. Saya berhutang budi pada ibu saya, kepada almamater UIN, 28 ormas yang saya ikuti. Terimakasih rekan-rekan, para guru, keluarga dan teman-teman. Semoga Allah akan membalas,” ucapnya. (usa/hms/mi/zm)