Rektor UIN Jakarta Paparkan Pengaruh Pemikiran Teologi al-Maturidi dalam Moderasi Beragama di Indonesia
Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. menyampaikan peran penting pemikiran teologi (kalam) Imam Abu Mansur Al-Maturidi dalam penumbuhan sikap moderasi beragama di kalangan Muslim Indonesia. Demikian disampaikan Rektor Asep Jahar dalam forum bertajuk Moturidiylik-Bag’rikenglik, Ma’tadillik va Ma’rifat Ta’limoti (Maturidiyya- The Doctrine of Tolerance, Moderation and Knowledge), di Samarqand, 29-30 April 2025.
Diketahui, Rektor Asep Jahar melakukan lawatan ke Uzbekistan dalam rangka memenuhi undangan forum Komunitas Muslim dan Akademisi Uzbekistan ini. Tak kurang dari 70 narasumber berlatarbelakang akademisi, mufti, dan pengkaji Teologi Maturidi dari 27 negara menghadiri forum tersebut.
Dalam presentasinya, Rektor Asep Jahar mengungkapkan, pemikiran teologi al-Māturīdī telah secara signifikan berkontribusi dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia melalui beberapa prinsip dan penafsirannya yang relevan dengan konteks keberagaman dan tantangan zaman. Teologi ini memberikan ruang bagi akal ('aql) dalam memahami ajaran agama, dengan tetap mengakui otoritas wahyu.
“Pendekatan ini memungkinkan umat Islam (di Indonesia, red.) untuk menggunakan akal dalam menafsirkan teks-teks agama, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih kontekstual, fleksibel, dan tidak terjebak pada penafsiran harfiah yang kaku,” ujarnya.
Corak pemikiran teologi al-Māturīdī yang mengambil posisi tengah di antara berbagai mazhab yang ekstrim juga berperan penting dalam membangun sikap keagamaan yang toleran terhadap keragaman. Teologi ini mendorong Muslim untuk tidak mudah mengkafirkan dan mengingkari peran manusia sendiri.
“Prinsip keseimbangan ini menjadi landasan penting bagi pengembangan pemikiran Islam Wasathiyah (moderat) di Indonesia. Lebih jauh lagi, hal ini sangat penting dalam menjaga persatuan dan menghindari polarisasi di antara masyarakat Muslim Indonesia yang beragam dalam praktik keagamaan dan afiliasi organisasi,” tambahnya.
Berbagai lembaga pendidikan tradisional dan modern seperti Dayah, Pesantren, bahkan Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri di bawah Kementerian Agama RI seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya dan lainnya menjadi agen penting dalam pengkajian dan penyebaran pemahaman teologi al-Maturidy di Indonesia. Begitu juga organisasi masa Islam yang berkembang di kalangan Muslim Indonesia seperti Nahdlatul Ulama dan lainnya.
Sejumlah cendekiawan juga berperan penting dalam pengkajian dan penyebaran faham teologi al-Maturidi seperti K.H. Abdurrahman Wahid, Profesor Nurcholid Madjid, dan K.H. Said Aqil Siradj dan lainnya. K.H. Abdurrahman Wahid memainkan peran penting merujuk perannya sebagai ulama, cendekiawan, memimpin organisasi Nahdlatul Ulama, bahkan pernah menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4 (1999-2001).
Adapun Nurcholish Madjid atau Cak Nur (1939-2005) merupakan pemikir modernis Islam yang berpengaruh. Meskipun dipengaruhi para pemikir modernis, penekanannya pada rasionalitas, monoteisme etis, dan pentingnya menafsirkan kembali tradisi Islam dengan mempertimbangkan tantangan kontemporer sejalan dengan aspek-aspek kunci dari pemikiran Māturīdī. Ia mempromosikan konsep “inklusivisme Islam”.
Lalu, Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (2022-2027), dikenal karena pembelaannya yang kuat terhadap Islam moderat dan upayanya untuk melawan radikalisme. Kyai Said sering menekankan pentingnya tasamuh (toleransi) dan tawazun (keseimbangan) dalam praktik keagamaan.
Imam Abu Mansur Al-Maturidi (lahir 853 M – wafat 944 M) yang bernama lengkap Abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi merupakan salah satu teologi Muslim berpengaruh dalam dunia Islam. Bersama teolog asal Baghdad Irak, Abū al-Ḥasan al-Asyʿarī (lahir 873 M – wafat 936 M), ulama kelahiran Maturid, Samarkand, ini berperan besar dalam sejarah perkembangan pemikiran madzhab kalam Ahlussunnah Waljama'ah. (foto dokumentasi pribadi & zamin/zm)