Rektor UIN Jakarta: Mahasiswa UIN Harus Pelajari Bahasa Arab

Rektor UIN Jakarta: Mahasiswa UIN Harus Pelajari Bahasa Arab

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA mendorong mahasiswa di berbagai program studi dan fakultas di lingkungan UIN Jakarta mempelajari Bahasa Arab selain bahasa-bahasa internasional lainnya. Sebab menurutnya, sebagai bagian dari komunitas global, para mahasiswa UIN Jakarta dituntut menguasai berbagai bahasa sebagai media komunikasi dengan masyarakat penutur bahasa berbeda di berbagai kawasan global.

Demikian disampaikan Rektor saat membuka al-Yaum al-Alamy li al-Lughoh al-Arabiyah di Auditorium Utama, Kamis (20/12/2018). Menurutnya, penguasaan Bahasa Arab bukan semata tanggungjawab mahasiswa program studi Bahasa Arab atau studi-studi Islam, melainkan juga mahasiswa dari berbagai konsentrasi keilmuan di lingkungan UIN Jakarta.

Hal demikian, sambung Rektor, karena Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa ilmu pengetahuan, kebudayaan, bahkan bisnis. Berbagai kekuatan politik di awal kemajuan sejarah peradaban Islam di berbagai kawasan berbahasa Arab mewariskan berbagai ribuan karya monumental di bidang sains, sejarah, filsafat, politik, bahkan ekonomi berbahasa Arab.

Berbagai karya tersebut, lanjutnya, merupakan warisan keilmuan yang wajib dipelajari mahasiswa-mahasiswa UIN Jakarta. “Kami berpandangan, Bahasa Arab bukan semata-mata Bahasa al-Qur’an, melainkan juga bahasa pengetahuan, bahasa bisnis, bahasa peradaban, bahasa persaudaraan masyarakat Muslim,” paparnya.

Kegiatan al-Yaum al-Alamy li al-Lughoh al-Arabiyah sendiri digelar Prodi Bahasa dan Sastera Arab, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa konsentrasi bahasa Arab dan studi-studi keislaman ini mengundang sejumlah akademisi maupun pejabat dari berbagai negara berbahasa Arab.

Beberapa pejabat yang hadir adalah para duta besar dari Saudi Arabia, Oman, Sudan, Tunisia, Maroko, Bahrain, Yaman, Syiria, Lebanon, Iraq, Aljazair, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Acara juga dimeriahkan pameran buku, perguruan tinggi, bahkan kuliner negara-negara berbahasa resmi Arab.

Sementara itu, Duta Besar Iraq untuk Indonesia, Abdullah Hasan Sholih dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan al-Yaum al-Alamy li al-Lughoh al-Arabiyah. Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan diharapkan terus meningkatkan ikatan persaudaraan antara negara-negara Muslim di berbagai belahan dunia.

“Kami juga mengapresiasi para pelajar Indonesia yang mendedikasikan dirinya mempelajari bahasa Arab, mengkaji warisan keilmuan Islam. Semoga ini menjadi pengikat hubungan persaudaraan sebagai sesama negara Muslim,” tambahnya. (syams/zae)