Rektor UIN Jakarta: IPK Bukan Penentu Sukses, Konsistensi dan Kepribadian Ialah Kuncinya

Rektor UIN Jakarta: IPK Bukan Penentu Sukses, Konsistensi dan Kepribadian Ialah Kuncinya

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online – Dalam pidato wisuda ke-136 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menegaskan bahwa keberhasilan alumni ke depan tidak semata ditentukan oleh indeks prestasi kumulatif (IPK), melainkan oleh kepribadian, konsistensi, dan kemampuan berkomunikasi.

“IPK penting sebagai bekal, tetapi bukan penentu utama kesuksesan. Fokus dan konsistensi jauh lebih menentukan dalam menggapai keberhasilan,” ujar Prof. Asep di hadapan 554 wisudawan yang diwisuda pada Minggu (25/5/2025) di Auditorium Harun Nasution.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas pencapaian para lulusan terbaik. Namun, ia juga mengajak seluruh wisudawan untuk tidak berhenti belajar dan terus membangun diri, baik dalam aspek akademik, kepribadian, maupun kontribusi sosial.

Rektor mengungkapkan bahwa reputasi UIN Jakarta di tingkat global menunjukkan tren positif. “Selama dua tahun berturut-turut, kita masuk dalam pemeringkatan dunia dalam berbagai bidang. Ilmu filsafat dan sosiologi menembus peringkat 700-an dunia, dan komunikasi ada di posisi 800-an. Ini capaian luar biasa hasil kerja keras seluruh civitas akademika,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa UIN Jakarta kini tengah mengembangkan empat pilar utama transformasi kampus: literasi digital, digitalisasi birokrasi, kampus hijau, dan kemandirian usaha. Kampus ini telah memiliki dua rumah sakit mandiri di Ciputat dan Pondok Cabe serta kendaraan listrik dan sepeda listrik yang digunakan untuk mengurangi polusi di lingkungan kampus.

“Kontribusi UKT hanya mencakup 30% dari pembiayaan kampus. Maka, kita membangun kemandirian ekonomi agar UIN tidak bergantung sepenuhnya pada mahasiswa. Ini bagian dari tanggung jawab sosial dan penguatan institusi,” tegasnya.

Tak hanya itu, Prof. Asep juga mengajak seluruh lulusan untuk menunjukkan bakti kepada orang tua. “Jangan sekali-kali menyakiti mereka. Jika kalian mengabaikan restu orang tua, jangan harap kemudahan hidup akan kalian temui,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Di akhir pidato, rektor mendorong para alumni untuk ikut berdonasi melalui Lembaga Sosial Terapan UIN Jakarta. Ia bahkan memberi contoh dengan menyumbangkan infak sebesar satu juta rupiah secara langsung.

“Mari kita bantu teman-teman yang masih kesulitan dalam pembiayaan kuliah. Donasi yang kalian berikan akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” pungkasnya.

Pidato Rektor ini menjadi pengingat kuat bahwa keberhasilan sejati tidak hanya terukur dari nilai akademik, tetapi juga dari ketulusan hati, keberanian melangkah, dan kontribusi terhadap sesama.

(Rizkiyah Gustiana N./Fauziah M./Syarifah Nur K./Foto: Fotografer PIH)