Rektor: Pramuka Bermanfaat untuk Pendidikan Karakter Mahasiswa

Rektor: Pramuka Bermanfaat untuk Pendidikan Karakter Mahasiswa

Auditorium, BERITA UIN OnlinePendidikan kepramukaan di perguruan tinggi sangat bermanfaat untuk membentuk karakter atau watak mahasiswa. Berbagai kegiatan yang termuat di dalam pendidikan kepramukaan sarat dengan nilai-nilai kemandirian, kesahajaan, dan kreativitas.

Amany Lubis mengatakan hal itu saat membuka Konferensi Internasional ke-2 dan Jawara Nasional ke-2 tentang pendidikan karakter dalam Sustainable Development Goals (SDGs) di Auditorium Harun Nasution, Kamis (24/10/2019). “Kepramukaan mendidik anak-anak untuk berkreativitas sesusai perkembangan jiwanya,” katanya.

Rektor Amany mengatakan kegiatan kepramukaan juga memiliki nilai positif untuk menumbuhkan generasi muda yang sehat. Karena di dalam pendidikan kepramukaan banyak diajarkan hidup sehat semisal melakukan kegiatan di alam terbuka.

“Menjaga hidup sehat itu harus dimulai dari diri kita, kemudian keluarga dan masyarakat atau lingkungan,” katanya.

Rektor menyebut bahwa untuk mewujudkan hidup sehat tersebut Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Kedokteran saat ini sedang menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan di bidang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Dalam program ini di antaranya dengan mengadakan kegiatan kepramukaan melalui Satuan Karya Bakti Husada.

“Ini kerja sama yang cukup baik karena bidang kesehatan saat ini masuk ke dalam program SDGs yang dicanangkan pemerintah,” ujarnya.

Konferensi Internasional ke-2 tahun 2019 diselenggarakan Gerakan Pramuka UIN Jakarta dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30. Konferensi ini diikuti oleh sekira 300 peserta berasal dari pramuka penegak dan pandega dari sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia.

Narasumber Konferensi terdiri dari berbagai kalangan profesi dan tokoh inspiratif. Di antaranya Topari (Andalan Kwartir Nasional Bidang Pembinaan Orang Dewasa), Tatat Sukarsa (Program Manajer Internasional NGO Foum on Indonesian Development), Heni Sri Sundari (Pendiri Gerakan Petani Cerdas dan AgroEdu), dan Mochammad Zamroni (Pendiri Komunitas Tunas Hijau). (ns)