Rektor Ingatkan Dosen untuk Hasilkan Riset Dibaca Dunia

Rektor Ingatkan Dosen untuk Hasilkan Riset Dibaca Dunia

[caption id="attachment_9143" align="alignleft" width="300"]Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA mendorong dosen di lingkungan UIN Jakarta menghasilkan riset yang layak dibaca dunia. Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA mendorong dosen di lingkungan UIN Jakarta menghasilkan riset yang layak dibaca dunia.[/caption]

Syahida Inn, Berita UIN Online– Banyak karya penelitian yang hanya sampai pada seminar dan prosiding, dan tidak dipublikasikan secara internasional, sehingga karya-karya besar tidak terapresiasi oleh akademisi dunia. Para akademisi Indonesia belum memiliki tradisi publikasi yang baik, sehingga karya-karya kreatif tersebut belum memperoleh Global Recognition, yang menjadi dasar pengakuan terhadap profesionalisme para alumni dan mahasiswanya. Dengan demikian, promosi untuk meningkat pada posisi universitas penelitian menjadi step up yang sangat strategis dalam upaya mendistribusikan para alumninya pada pasar regional dan global.

Demikian yang disampaikan Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA pada sambutannya dalam rangkaian acara Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta, pada Kamis (11/02). Turut hadir Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti RI – Dr. M. Dimyati, M.Sc sebagai narasumber materi “Signifikansi Penguatan Riset Pergutruan Tinggi Indonesia Untuk Memperoleh Pengakuan Global”.

Sementara itu, Dimyati menuturkan, memiliki daya saing tinggi dan kualitas yang bagus merupakan prasyarat untuk mendapatkan pengakuan global. Untuk mendapat daya saing tinggi  dalam World Economic Forum (WEF), kiranya harus meperhatikan 12 pilar yang ada didalam WEF. Laporan peringkat dibuat berdasarkan 12 pilar daya saing: institusi, infrastruktur, kondisi makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi pasar tenaga kerja, perkembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar (market size), kemutakhiran bisnis, dan inovasi Salah satunya adalah inovasi.

“Kami harap Kemenristek dan UIN Jakarta dapat menjalin Kerjasama yang lebih serius lagi dan bersinergi dalam bidang riset dan teknologi,” ungkap Dimyati.

Dimyati menyampaikan pula upaya menjadikan Indonesia juara dalam bidang riset dan teknologi, Kemenristek mengawal penuh dalam hal tersebut. Langkah menuju juara, kiranya harus fokus dalam bidang riset untuk meningkatkan kualitas riset, selanjutnya penyederhanaan peraturan keuangan riset, menyediakan wahana publikasi, pendampingan riset, pemberian intensif riset, dan semangat paten dengan meningkatkan Hak Royalti. (sf)