Rektor Amany Lubis Prihatin Perempuan Terlibat Terorisme

Rektor Amany Lubis Prihatin Perempuan Terlibat Terorisme

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Amany Lubis menyatakan keprihatinannya terhadap perempuan yang terlibat dalam aksi terorisme. Hal itu membuktikan bahwa wawasan keagamaan di kalangan perempuan masih perlu terus dibimbing dan diluruskan.

Rektor Amany Lubis menyatakan hal itu saat menanggapi adanya aksi terorisme yang dilakukan oleh seorang perempuan di Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Menurut Rektor, aksi terorisme oleh perempuan atau oleh siapa pun seharusnya tidak boleh terjadi jika saja mereka memiliki pemahaman keagamaan yang utuh dan menyeluruh. Sebab, dalam agama mana pun aksi terorisme itu sama sekali tidak dibenarkan karena bukan bagian dari ajaran agama.

“Jika dalam Islam, terorisme sangat dilarang keras. Islam itu agama damai dan anti dengan segala bentuk kekerasan,” katanya kepada BERITA UIN Online di Gedung Rektorat, Rabu (7/4/2021),

Dalam Islam, imbuh Rektor, segala persoalan bisa dimusyawarahkan untuk dicarikan solusinya. Apalagi yang terkait dengan ajaran agama, jelas tidak dapat ditafsirkan sendiri atau semaunya.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga itu, peristiwa teror yang terjadi belakangan ini menunjukkan masih perlunya wawasan keagamaan dan kebangsaan bagi masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki.

Tujuannya agar mereka tidak tersesat sehingga memilih jalan yang ekstrem. Perempuan sama dengan laki-laki, sama-sama hidup di masyarakat. Berarti tindakan solusi apa pun yang diberikan kepada laki-laki itu juga diberikan kepada perempuan.

Meski demikian, Amany juga mengakui, saat ini masih ada anggapan, bila perempuan terlibat gerakan terorisme, berarti terpengaruh suami, keluarga atau kelompok tertentu.

"Maka di sinilah kita harus menegaskan, perempuan itu punya kemandirian, jangan ikuti ajaran yang salah yang ada di sekitar, baik keluarga atau masyarakat," tuturnya.

Kemandirian perempuan, lanjut Rektor, bisa diperoleh dengan jalan pendidikan. Dia mengingatkan bahwa pendidikan merupakan solusi agar masyarakat, khususnya perempuan, terhindar dari berbagai hal negatif termasuk tindakan aksi terorisme. (ns)