Rakerpim 2020 Akan Bahas Program Kerja Berbasis Kinerja

Rakerpim 2020 Akan Bahas Program Kerja Berbasis Kinerja

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – UIN Jakarta dijadwalkan akan menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, pada 9-11 Februari 2020. Menurut rencana, Rakerpim 2020 akan dibuka Menteri Agama Fachrul Razi.

Rakerpim bertema “Penguatan Kualitas Kelembagaan dan Integrasi Sistem Informasi Menuju Rekognisi Global” itu akan diikuti oleh pimpinan universitas, pimpinan fakultas, para kepala biro, serta para kepala pusat dan lembaga. Jumlah peserta Rakerpim diperkirakan mencapai 300 peserta.

Ketua Pelaksana Rakerpim Asep Saepudin Jahar kepada BERITA UIN Online di gedung Rektorat, Kamis (30/1/2020), mengatakan, Rakerpim merupakan agenda rutin tahunan UIN Jakarta. Agenda yang dibahas di antaranya akan mengevaluasi kinerja tahun 2019, penguatan program 2020, dan menyusun program kerja tahun 2021.

“Kita ingin Rakerpim tahun ini bukan semata kegiatan seremonial belaka, tapi berlangsung lebih produktif dan konstruktif bagi kemajuan UIN Jakarta ke depan,” katanya.

Asep juga menegaskan bahwa Rakerpim akan fokus pada pembahasan mengenai implementasi Rencana Strategis (Renstra) UIN Jakarta 2020-2004. Renstra UIN Jakarta yang dimulai tahun 2020 ini akan diperkuat sehingga programnya lebih tepat sasaran.

Bahkan program kerja 2021, katanya, sasarannya akan lebih fokus lagi, yakni penyusunan program kerja bukan lagi berbasis pada pagu atau anggaran melainkan berbasis kinerja.

“Kalau selama ini program kerja kita masih berbasis pagu. Kalau berbasis pagu itu terlalu kaku. Tapi kalau berbasis kinerja, bagaimana anggaran tersebut dapat memberikan penguat pada program atau rencana yang dibuat UIN Jakarta, baik dalam konteks akademik maupun non akademik,” jelasnya.

Contoh program kerja berbasis kinerja, misalnya bidang akademik seperti penulisan karya ilmiah yang akan dipulikasikan di jurnal bereputasi. Menurut Asep, misanya target penulisan dan publikasi ilmiah itu 500 buah, maka nanti berapa anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi target tersebut. Contoh lain adalah soal target peningkatan kualifikasi dosen bergelar doktor atau capaian guru besar dalam program UIN Jakarta.

“Nah, semua itu tentu harus didasarkan pada capaian kinerja. Bukan sebaliknya pada anggaran yang bersifat kaku tadi,” tandasnya.

Oleh karena itu, Asep mengharapkan agar peserta Rakerpim dapat fokus dan mengikuti agenda yang dibahas dengan baik. Selain itu peserta juga dapat memberikan kontribusi pemikiran secara produktif selama Rakerpim berlangsung.

Sesuai jadwal, Rakerpim selain akan membahas empat bidang yang menjadi agenda utama, yakni bidang akademik, bidang kemahasiswaan dan alumni, bidang pengembangan sumber daya manusia, dan bidang kerja sama, juga diisi dengan materi pengayaan oleh sejumlah narasumber, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Sementara pada agenda terakhir, Rakerim diisi dengan penyerahan Rencana Anggaran Belanja (RAB) tahun anggaran 2020 kepada masing-masing unit kerja serta penandatanganan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan kontrak kerja anggaran tahun 2021. (ns)