Pusaran Revolusi Industri, Nilai Keislaman dan Kebangsaan Wajib Dijaga

Pusaran Revolusi Industri, Nilai Keislaman dan Kebangsaan Wajib Dijaga

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— Nilai-nilai keislaman dan kebangsaan harus dipegang erat oleh mahasiswa dan sivitas UIN Jakarta di tengah pusaran revolusi industri 4.0. Nilai-nilai demikian perlu dijaga agar kehormatan kemanusiaan sekaligus ikatan kebangsaan Indonesia tetap terjaga. Terlebih revolusi industri 4.0 juga dinilai banyak fihak segera digantikan fase revolusi industry 5.0.

Demikian benang merah sambutan Rektor Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA dalam Seminar Nasional ‘Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0’ di Auditorium Utama, Senin (16/9/20190). Seminar yang digelar BEM Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta dihadiri mahasiswa di lingkungan UIN Jakarta.

Rektor menuturkan, kemajuan revolusi industry 4.0 ditandai dengan automatisasi di segala aspek, termasuk komunikasi antar individu tanpa terkendala jarak maupun waktu. Kehadiran internet dengan berbagai jenis perangkat komunikasi pintar membuat mereka berkomunikasi secara bebas antara satu sama lain.

Kebebasan demikian, sambungnya, seringkali tidak terkontrol sehingga beresiko melanggar batasan nilai keagamaan sekaligus ikatan kebangsaan. Konten pornografi yang melecehkan martabat kemanusiaan hingga ujaran kebencian yang mengganggu ikatan kebangsaan seringkali masih disebarluaskan.

“Karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda harus mencamkan betul. Bahwa tidak ada kebebasan pribadi yang mutlak karena harus memperhitungkan kebebasan orang lain. Saluran pornigrafi hingga terorisme di gadget Anda harus distop,” paparnya.

Rektor menuturkan, konektifitas secara digital sebagai produk dari revolusi industri yang terus berlangsung telah meningkatkan kualitas hidup manusia. Automatisasi di berbagai lini telah memberikan kemajuan hidup cukup signifikan. Terlebih jika revolusi industri 5.0 yang diprediksi banyaik pihak juga menyasar ke kehidupan masyarakat tanah air.

Lebih lanjut, Rektor menuturkan, nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai kebangsaan perlu dijaga dengan baik. Sebab kedua-duanya saling menopang dalam merawat ikatan ke-Indonesiaan seluruh elemen bangsa. (zm)