Program KKN Disesuaikan Kebutuhan Masyarakat

Program KKN Disesuaikan Kebutuhan Masyarakat

 

Aula Student Center, BERITA UIN Online – Program kuliah kerja nyata (KKN) tahun 2013 ini lebih didasarkan kepada kebutuhan nyata di masyarakat. Dengan pola seperti itu diharapkan pelaksanaan KKN akan berjalan efektif dan tepat sasaran.

Hal itu dikatakan Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Dr Yayan Sofyan, SH, MA seusai memberikan pembekalan peserta KKN di Aula Student Center, Selasa (4/6). Pembekalan dilakukan agar peserta KKN memahami kondisi sosio-psikologis masyarakat. “Jika tahun lalu ada yang kurang efektif, insya Allah tahun ini lebih baik,” katanya.

Yayan menjelaskan, pola pelaksanaan KKN mahasiswa UIN Jakarta tahun ini mulai ditata dengan baik. Sebab, sebelum program  diberikan kepada masyarakat, peserta kelompok KKN terlebih dahulu diminta untuk menganalisis secara mendalam apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Mereka (peserta KKN, Red) kami minta survey ke lokasi secara intensif, dikaji, dan diinventaris masalahnya apa. Setelah itu, peserta diminta memberikan alternatif solusinya melalui proposal secara matang,” urainya.

Pertimbangan bahwa KKN tahun ini harus lebih baik, kata Yayan, karena program pengabdian kepada masyarakat tersebut menjadi salah satu kegiatan unggulan kampus. Pengabdian kepada masyarakat harus benar-benar dilakukan secara serius mengingat masyarakat sudah menunggu kiprah nyata perguruan tinggi.

“Kampus jangan jadi menara gading. Kiprah kampus harus terlihat nyata di masyarakat, bukan semata sebagai tempat belajar yang bersifat akademis,” tandasnya.

Pembekalan KKN diikuti sekitar 2.700 peserta atau 158 kelompok. Dari jumlah tersebut, 11 kelompok di antaranya merupakan peserta KKN Mandiri atau KKN yang lokasinya ditentukan secara bebas dan dua kelompok KKN In Campus. Pembekalan peserta KKN berlangsung selama tiga hari sejak Selasa hingga Jumat, kecuali Kamis karena libur.

Menurut rencana, pelaksanaan KKN akan digelar selama satu bulan mulai 19 Agustus hingga 19 September 2013. Para peserta disebar di berbagai titik lokasi di wilayah Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang (Banten), Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), serta beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. (ns)