Berikut Teks Pidato Ketua Senat, Pada Pembukaan Wisuda Ke-106 UIN Jakarta

Berikut Teks Pidato Ketua Senat, Pada Pembukaan Wisuda Ke-106 UIN Jakarta

[et_pb_section admin_label="section"] [et_pb_row admin_label="row"] [et_pb_column type="4_4"] [et_pb_text admin_label="Text"] Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yth. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA; Yth. Para Wakil Rektor, para Dekan, para Gurubesar, seluruh anggota Senat,  segenap civitas akademika dan karyawan UIN. Yth. Para Orang Tua/Wali Mahasiswa, dan para tamu undangan, Yang kami cintai para wisudawan dan wasudawi, dan hadirin sekalian.

                Dengan memohon rahmat dan ridla Allah SWT, Upacara Wisuda Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-106 tanggal 4 November 2017 bertepatan dengan      15  Syafar 1439 Hijriyah, dengan ini Saya nyatakan secara resmi dibuka dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiem.

                Saudara Rektor dan hadirin yang kami hormati.

                Hari ini, 4 November 2017, kita kembali menyelenggarakan upacara Wisudah ke-106 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Atas nama seluruh dosen, para pengajar pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami mengajak hadirin sekalin untuk memanjutkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, seraya  mengucapkan “Selamat “ kepada para wisudawan dan wisudawati, semoga ilmu yang telah Saudara peroleh akan menjadi bekal dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa Indonesia dan umat manusia, dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

                Selanjutnya, kami sampaikan pula ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor, para wakil Rektor, segenap pimpinan, karyawan, dan civitas akademika yang telah bekerja keras, dan juga Pemerintah, serta masyarakat pada umumnya yang telah membantu mengembangkan dan memajukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga dapat meningkatkan perannya dalam mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang baik  (good) dan cerdas (smart), berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

                Wisuda Sarjana ke-106 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini mengambil tema “Memperkuat Nilai-nilai Kebangsaan.” Tema ini sangat penting dan menarik dipahami, dihayati dan dipraktekkan dengan pertimbangan sebagai berikut.

                Pertama, tema ini sejalan dengan visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan. Dengan adanya aspek ke-Indonesia ini, maka UIN Syarif Hidayatullah Jakartaselain ingin melahirkan orang-orang yang  memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam,  dan wawasan keislaman yang inklusif, toleran dan moderat, juga memiliki wawawan  nilai-nilai kebangsaan yang pada gilirannya akan mempekuat dan memajukan NKRI.

                Kedua, sebagai bagian terbesar dari bangsa Indonesia, kita, umat Islam, sudah seharusnya mempunyai rasa memiliki (sense of belonging), dan rasa tanggung jawab (sense of responsibility)  yang lebih besar dalam memperkuat ketahanan NKRI, dengan memperkuat wawasan dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan, yakni cinta tanah air dengan melakukan sesuatu yang kita dapat lakukan:sosial, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, sebagaimana hal yang demikian itu telah dilakukan oleh para pendiri bangsa (Founding Father) beserta ummat Islam yang dipimpin oleh para kiai, ulama, para tokoh agama, cendekiawab Muslim, dan sebagainya di masa lalu.

                Ketiga, bahwa upaya memperkuat nilai-nilai  kebangsaan ini semakin perlu kita lakukan, terutama pada generasi Millennia yang diduga memiliki pemahaman, penghayatan dan pengamalan wawasan kebangsaan yang berbeda dengan pemahaman wawasan kebangsaan yang  dirumuskan para Founding Father. Tentu sajawawasan  kebangsaan yang dianut masyarakat Indonesia, bukanlah wawasan kebangsaan yang dianut masyarakat Barat. Yaitu  pahamkebangsaan yang didominasi oleh kepentingan kaum borjuasi (kapitalis) yang dalam pelaksanaanya mengarah kepada chauvanistik (mementingkan negerinya sendiri), yang didukung paham liberalisme,  praktek imprialiasme dan kolonialisme yang menimbulkan konflik dan peperangan. Wawasan kebangsaan yang kita milikiadalah  wawasan kebangsaan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, ajaran agama, dan nilai-nilai budaya yang berkembang dan dianut bangsa Indonesia. Dengan cara demikian akan terjadi kesinambungan paham kebangsaandengan berbagai bentuk dan dinamikanya yang mungkin berbeda antara yang dianut generasi terdahulu denganyang dianut generasimillennia yang diidentifikasi sebagai generasi yang memiliki perilaku dan karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Dengan cara demikian, dengan sendirinya upaya-upaya yang dilakukan oleh siapa saja yang bermakud melemahkan NKRI, sebagaimana yang banyak  dibicarakan para tokoh akhir-akhir ini, dengan sendirinya dapat kita hilangkan. Sikap yang demikian itu, sejalan dengan ajaran Islam tentang amar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan nahi munkar (mencegak kemungkaran) sebagaimana diamanatkan Allah SWT dalam surat Ali ‘Imran, 3:103;  serta sejalan pula dengan  tujuan pendidikan Islam, yakni membentuk akhlak dan karakter mulia, termasuk akhlak mulia dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

                Yth. Saudara Rektor dan hadirin yang kami hormati. Demikianlah. Selanjutnya kami mohon Saudara Rektor memimpin upacara Wisuda ini. Terima kasih. Wasssalamu’alaikum Wr. Wb. (lrf/sam)

 Atas Nama Ketua Senat, PROF. DR.H.ABUDDIN, MA.   [/et_pb_text] [/et_pb_column] [/et_pb_row] [/et_pb_section]