PGMI UIN Jakarta Sering Menjadi  Target Studi Banding

PGMI UIN Jakarta Sering Menjadi Target Studi Banding

Reporter: Akhwani Subkhi

Gedung FITK, UINJKT Online – Meski usianya terbilang muda, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta telah memiliki sejumlah keunggulan. Karena itu, Prodi yang baru seumur jagung ini tak jarang menjadi target studi banding dari sejumlah kampus di berbagai daerah.

”Alhamdulillah selama ini sudah ada beberapa kampus dari Aceh, Medan, Sumatera Utara, dan Lampung yang melakukan studi banding ke sini. Itu artinya kita sudah dijadikan referensi,” tegas Ketua Prodi PGMI Dra Eri Rossatria MPd.

Eri mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan PGMI supaya menjadi lebih baik lagi. Beberapa langkah yang akan ditempuhnya yaitu melalui pengiriman dosen untuk mengikuti short course PGSD di Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, membuat jaringan kerjasama dengan UNESCO untuk melakukan penelitian-penelitian, terus mengikuti perkembangan pengetahuan, dan roadshow ke sekolah/madrasah.

”Kami ingin PGMI menjadi Prodi unggulan yang bisa menghasilkan guru MI yang memiliki kualifikasi pedagogik, sosial, dan kualifikasi lainnya,” harap Eri. Pada tahun ini, lanjutnya, PGMI akan diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

PGMI merupakan program studi yang berada di bawah naungan Jurusan Kependidikan Islam bersama Program Studi Manajemen Pendidikan. Program Studi ini dibuka pada Juli 2007 berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama, bernomor DJ/1/257/2007.

Menurut Eri, sebenarnya PGMI sudah ada sejak 2005 silam, tapi bentuknya masih in service training. Sebab, PGMI waktu itu merupakan proyek Departemen Agama untuk meningkatkan status pendidikan para guru agama Madrasah Ibtidaiyah yang masih berijazah Diploma Dua atau Diploma Tiga agar bisa setara dengan Strata Satu/Diploma Empat. ”Program tersebut berjalan tiga angkatan,” kata Eri.

Eri menjelaskan setelah keluarnya surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam tersebut, PGMI langsung menjadi program studi reguler strata satu layaknya program studi lainnya. Masa belajar dan mekanisme penerimaan mahasiswanya sama dengan program studi yang lain. ”Sekarang kita sudah punya dua angkatan dengan jumlah mahasiswa 69 orang. Dan kuota penerimaan mahasiswa PGMI sebanyak dua kelas,” jelasnya.

Mahasiswa program ini akan menempuh matakuliah sebanyak 158 SKS dalam jangka waktu empat tahun lamanya. Matakuliah yang diberikan kepada mahasiswa lebih menekankan pada keahlian guru MI dan atau ke-PGMI-an. [Nif/Ed]