Peringati Hari Bumi, UIN Jakarta Terapkan One Day No Lift

Peringati Hari Bumi, UIN Jakarta Terapkan One Day No Lift

[caption id="attachment_17570" align="alignleft" width="300"] Earth Day[/caption]

Rektorat, BERITA UIN Online— Dalam rangka memperingati Hari Bumi (Earth Day) yang jatuh pada tanggal 22 April 2017, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA, mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pimpinan satker dan sivitas akademika di lingkungan UIN Jakarta, untuk menonaktifkan penggunaan lift.

Surat yang bernomor B-1130/R/HK.00.7/04/2017 tersebut, berisi himbauan rektor untuk melakukan penghematan energi. Penghematan tersebut dilakukan dengan meminimalisir penggunaan air dan listrik, diantara penghematan listrik adalah dengan tidak mengaktifkan lift di seluruh bangunan yang ada di lingkungan UIN Jakarta.

Himbauan yang mulai diberlakukan sejak Kamis-Sabtu (20-22/04) tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan dan ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis, serta apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini.

Di tempat terpisah, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA menuturkan, bahwa UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan, tentunya harus memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam yang saat ini semakin menipis.

“Peringatan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, namun juga sebagai pengingat serta usaha melatih setiap individu yang berada di lingkungan UIN Jakarta khususnya, untuk berlaku bijak dalam menggunakan energi,” tandasnya.

Dede menghimbau, agar penggunaan energi yang kian menipis tersebut dapat disikapi dengan tindakan kita yang mampu memanaje penggunaannya.

Sejarah Hari Bumi (Earth Day)   

Hari Bumi, untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Senator Amerika Serikatbernama, Gaylord Nelson Tahun 1970. Ia adalah  seorang pengajar lingkungan hidup. Penentuan tanggal, bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan. Akan tetapi, PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell tahun1969, adalah hari di mana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. Saat ini, Hari Bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network)

Gagasan Hari Bumi mulai disampaikan oleh Gaylord Nelson sejak tahun 1969. Saat itu Gaylord Nelson memandang perlunya isu-isu lingkungan hidup untuk masuk dalam kurikulum resmi perguruan tinggi. Gagasan ini kemudian mendapat dukungan luas.

Dukungan ini mencapai puncaknya pada 22 April 1970. Saat itu sejarah mencatat 20 juta orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York untuk mengecam para perusak bumi.

[caption id="attachment_17571" align="alignright" width="175"]        Gaylord Nelson[/caption]

Moment ini kemudian menjadi tonggak sejarah diperingatinya sebagai Hari Bumi yang pertama kali. Pada hakekatnya, Hari Bumi merupakan kampanye untuk mengajak orang peduli terhadap lingkungan hidup. Gerakan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Hari Bumi telah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia hingga kini. Pelaksanaannya di seluruh dunia dikordinasi oleh Earth Day Network’s, sebuah organisasi nirlaba beraggotakan berbagai LSM di seluruh dunia. (lrf)