Pelajari Remunerasi, Universitas Udayana Sambangi UIN Jakarta

Pelajari Remunerasi, Universitas Udayana Sambangi UIN Jakarta

Universitas UdayanaGd. Diorama, Berita UIN Online— Sejumlah pejabat di lingkungan Universitas Udayana, Denpasar, Bali mengunjungi UIN Jakarta, Kamis (22/09/2016). Kunjungan yang dipimpin Wakil Rektor I Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Ketut Budi Susrusa MS ini diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof. Dr. Murodi MA, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Drs. Subarja M.Pd, dan Sekretaris Satuan Pengawas Intern Ady Cahyadi M.Si.

Dalam sambutannya, Susrusa mengungkapkan, kunjungan bertujuan mempelajari sistem dan pengalaman UIN Jakarta menerapkan sistem remunerasi pegawai. Pelajaran ini penting mengingat Universitas Udayana berencana menerapkan kebijakan serupa. “Pengalaman UIN Jakarta menjadi hal berharga untuk kami serap,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Murodi mengapresiasi positif atas kunjungan Universitas Udayana ke UIN Jakarta. Ia berharap pengalaman UIN Jakarta bisa diserap dan bermanfaat bagi pengembangan di lingkungan Universitas Udayana. “Meski tentu saja, kami harus katakan, penerapan sistem remunerasi di UIN Jakarta masih sangat baru. Perlu banyak koreksi bagi peningkatan kualitas kinerja dan reward terhadap pegawai,” ujarnya.

Subarja menambahkan, penerapan remunerasi di lingkungan UIN Jakarta didasarkan pada tujuan peningkatan kualitas kinerja. Selain sistem karir dan punishment yang tepat, kualitas kinerja juga bisa dipacu melalui pemberian reward yang pantas. “Remunerasi inilah yang menjadi semacam apresiasi atas kinerja mereka. Semakin tinggi kualitas kinerja, semakin tinggi apresiasi yang didapat,” katanya.

Sementara itu, Ady menjelaskan, penerapan remunerasi meniscayakan payung hukum dan sistem aplikasi pendukung. Payung hukum menjadi dasar legal atas penerapan sistem tersebut. Sementara aplikasi dibutuhkan agar penerapan remunerasi terukur dengan baik. “Bentuk aplikasi yang kami terapkan adalah e-LKP, electronic Laporan Kinerja Pegawai. Melalui aplikasi ini, pegawai bisa meng-input rencana kinerja dan laporan real-nya. Hasilnya akan dihitung dengan porsi kehadiran,” paparnya. (zm/hmn)