Pancasila Butuh Rejuvenasi

Pancasila Butuh Rejuvenasi

Ruang Diorama, BERITA UIN Online— Pemahaman Pancasila sebagai ideologi bangsa perlu direjuvenasi atau peremajaan sehingga aktualisasinya tetap adaptif dalam kehidupan masyarakat Indonesia kontemporer. Pancasila sendiri masih akan relevan sebagai ideologi dalam merawat kohesi dan integrasi sosial bangsa Indonesia. Demikian disampaikan Profesor Sejarah Islam UIN Jakarta Azyumardi Azra saat menjadi narasumber diskusi bertajuk Membincang Kembali Ideologi Indonesia di Ruang Diorama, UIN Jakarta, Jumat (26/10/2018).  Menurutnya, kehidupan kontemporer yang makin dinamis menuntut peremajaan pemahaman Pancasila sehingga aktualisasinya bisa terus melanggengkan kehidupan masyarakat Indonesia yang harmonis dan toleran. “Pancasila mengakomodasi keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini. Pancasila masih akan relevan bagi kepentingan kohesi dan integrasi sosial. Dan 73 tahun usia Pancasila sebagai ideologi bangsa, membuktikan relevansi ini,” katanya. Rejuvenasi pemahaman Pancasila yang adaptif dalam kehidupan kontemporer, sambungnya, makin relevan menyusul adanya paparan ideologi trans nasional. Di berbagai tempat asalnya, ideologi tersebut telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Di tempat yang sama, Profesor Ilmu Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Mochtar Pabottinggi mengatakan Pancasila merupakan sublimasi dalam pengalaman dan pandangan hidup bangsa Indonesia. “Bahkan ia merupakan aktualisasi nilai-nilai Islam dalam wilayah politik kenegaraan,” tandasnya. Diskusi yang digelar Mufakat Budaya Indonesia dan UIN Jakarta sendiri menghadirkan Budayawan Radhar Panca Dahana dan Profesor Riset bidang Lektur Keagamaan, Kementerian Agama RI, Musdah Mulia. Baik Radar maupun Musdah sepakat Pancasila harus menjadi ideologi yang bisa diterapkan sebagai pandangan hidup berbangsa masyarakat Indonesia. Diskusi dihadiri puluhan mahasiswa berbagai fakultas di lingkungan UIN Jakarta. Sebagai representasi generasi milenial, sejumlah mahasiswa diberikan kesempatan berdialog dan menyampaikan pandangan-pandangannya tentang Pancasila dalam kegiatan tersebut. (farah nh/yuni nk/zm)