Muslim Mindanao Pelajari Sistem Pendidikan Islam di UIN Jakarta

Muslim Mindanao Pelajari Sistem Pendidikan Islam di UIN Jakarta

[caption id="attachment_13284" align="alignright" width="300"]Rektor UIN Jakarta didampingi para warek dan sejumlah pejabat, sambut 11 Delegasi Muslim Mindanao Filipina di RSU Lantai II, Kamis (15/9/16) Rektor UIN Jakarta didampingi para warek dan sejumlah dekan fakultas, sambut 11 Delegasi Muslim Mindanao Filipina di RSU Gedung Rektorat Lantai II, Kamis (15/9/16)[/caption]

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online-- Dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan untuk anak-anak Muslim Mindanao, 11 delegasi dari Departemen Pendidikan The Autonomus Region in Muslim Mindanao (ARMM) Filipina kunjungi UIN Jakarta pada Kamis (15/9/16).

Delegasi terdiri dari Undersecretary Bureaou of Madaris Prof Dr Alzad T Sattar, Assistant Secretary for Academics Departement of Education Mr Marjuni Maddi, Executive Director Bangsamoro Dr Mohammad Yacob, Chairman Tchnical Working Group Tarbiya Committee Dr Ismail Abdullah dan 4 anggotanya, Dr Abdulmanan Gayak, Mr Norden Husain, Mr Duma Mascud, Ms Julie Maliga, dan Muslim Education Specialist Office of Madrasah Education Mr Mohammad Nhor serta dua anggotanya.

Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA mengatakan dalam sambutannya, Indonesia dan Filipina berasal dari bahasa dan rumpun yang sama, maka tepat sekali jika melakukan studi banding ke UIN Jakarta.

Terkait UIN Jakarta, Dede memaparkan, di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan lembaga pendidikan Islam terbesar, termasuk perguruan tingginya.

“Di antara 54 universitas Islam di Indonesia, UIN Jakartalah yang terbesar,” tandasnya.

Lebih jauh, Dede menjelaskan, saat ini UIN Jakarta terus berusaha menuju world class university. Salah satu komponennya adalah dengan banyaknya mahasiswa asing yang belajar di kampus ini, sehingga nantinya UIN Jakarta menjadi pusat pembelajaran Islam di dunia.

“Mendukung program tersebut, UIN Jakarta dan Kementerian Agama RI menawarkan peluang beasiswa untuk mahasiswa asing yang ingin belajar di sini. Di samping itu, biaya kuliah antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing sudah disamakan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof Alzad T Sattar sebagai ketua delegasi menyatakan, kunjungan ini dilakukan dalam rangka ingin mempelajari sistem pendidikan yang diterapkan di UIN Jakarta dan beberapa institusi Islam lainnya di Indonesia untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak Muslim Mindanao dan kebutuhan daerah.

“Kita akan terapkan sistem pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan pembelajaran di daerah kami,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, komunitas Muslim Mindanao juga bermaksud berbagi pengalaman dan saling belajar tentang kebijakan pengelolaan pendidikan Islam, implementasi kebijakan di madrasah, dan penyiapan tanaga pengajar dan kepala madrasah di Indonesia.

“Semoga dari diskusi dan observasi ini, hasilnya dapat diadaptasi di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Filipina,” imbuhnya.

Pertemuan yang dikemas dalam bentuk diskusi tersebut, dihasilkan beberapa poin penting untuk dapat ditindaklanjuti, di antaranya ketertarikan delegasi ARMM untuk mengirimkan pelajar dan para gurunya melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Jakarta, baik program sarjana maupun pascasarjana.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof Dr Murodi MA, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Fadhilah Suralaga MSi, sejumlah dekan dan pejabat UIN Jakarta. (mf)