Menristek Dikti Luncurkan Pembukaan SNMPTN-SBMPTN

Menristek Dikti Luncurkan Pembukaan SNMPTN-SBMPTN

[caption id="attachment_15282" align="alignleft" width="300"]Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (tengah) saat meluncurkan pembukaan SNMPTN dan SBMPTN di gedung Kemenristekdikti, Jumat (13/1/2017). (Foto: Okezone.com) Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (tengah) saat meluncurkan pembukaan SNMPTN dan SBMPTN di gedung Kemenristekdikti, Jumat (13/1/2017). (Foto: Okezone.com)[/caption]

Jakarta, BERITA UIN Online - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir secara resmi meluncurkan dimulainya kegiatan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017, Jumat (13/1/2017).  Persemian dilakukan di Auditorium Utama  gedung Kemenristekdikti dengan dihadiri para pejabat di lingkungan Kemenristekdikti, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, para rektor PTN seluruh Indonesia, serta wakil dari beberapa sekolah SMA/SMK/MA. Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada juga ikut menyaksikan pada acara peluncuran tersebut.

Menteri Muhammad Nasir dalam pidato sambutannya menyatakan, SNMPTN dan SBMPTN 2017 dilaksanakan dengan landasan konseptual untuk membangun satu kesatuan sistem pendidikan nasional melalui integrasi vertikal pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi. Selain itu, juga untuk memberikan pengakuan terhadap semua prestasi akademik siswa selama menempuh pendidikan menengah sebagai pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di PTN.

Bahkan, menurut Menteri, SNMPTN dan SBMTN dilaksanakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa lulusan sekolah menengah yang mempunyai prestasi akademik terbaik sehingga dapat mengikuti pendidikan tinggi program sarjana di seluruh PTN di Indonesia tanpa deskriminasi.

“Konsep lainnya adalah memberikan peran kepada sekolah menengah untuk ikut bersama-sama dengan PTN dalam proses penerimaan mahasiswa baru,” katanya.

Tak hanya itu, imbuh Menteri, kegiatan SNMPTN dan SBMTN juga untuk membangun budaya akademik yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan edukasi nasional penggunaan teknologi informasi.

Sementara itu, Ketua Panitia SNMPTN dan SBMPTN 2017 Ravik Karsidi menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor Nomor 126 Tahun 2016  tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada PTN, jalur SNMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik (PPA) calon mahasiswa, SBMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dengan metode cetak (paper based testing) atau komputer (computer based testing), atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa. Sedangkan jalur seleksi Mandiri, yaitu seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN.

Panitia juga menetapkan bahwa alokasi daya tampung melalui tiga jalur tadi sebagai berikut: jalur SNMPTN sebesar 30 persen, jalur SBMPTN (30 persen), dan jalur seleksi Mandiri (30 persen). Adapun khusus jalur PPA SNMPTN pelaksanaannya diatur berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik calon mahasiswa dengan persyaratan sekolah SMA/SMK/MA akreditasi A sebesar 50 persen terbaik di sekolahnya, akerditasi B sebesar 30 persen terbaik di sekolahnya, akreditasi C sebesar 10 persen terbaik di sekolahnya, dan akreditasi lainnya 5 persen terbaik di sekolahnya.

Pendaftaran jalur PPA SNMPTN akan dimulai pada 21 Februari-6 Maret 2017, seleksi berkas pada 16 Maret-15 April 2017, dan pengumuman kelulusan pada 26 April 2017. “Pendaftaran jalur ini diawali dengan pengisian dan verifikasi pangkalan data siswa sekolah (PDSS) yang dimulai pada 14 Januari hingga 12 Februari 2017,” kata Karsidi.

Sedangkan jalur SBMPTN pendaftarannya akan dimulai pada 11 April-5 Mei 2017, ujian tulis pada 16 Mei 2017, ujian keterampilan pada 17 dan atau 18 Mei 2017, dan pengumuman kelulusan pada 13 Juni 2017. (lrf/ns)