Menag Fachrul Rozi: UIN Jakarta Harus Jadi Model Pengembangan Filantropi di PTKI

Menag Fachrul Rozi: UIN Jakarta Harus Jadi Model Pengembangan Filantropi di PTKI

Auditorium, BERITA UIN Online – Menteri Agama (Menag) Fachrul Rozi sangat mengapresiasi upaya UIN Jakarta yang mengembangkan semangat filantropi di lingkungan kampus. Karena itu ia berharap UIN Jakarta dapat juga menjadi model pengembangan filantropi bagi seluruh perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia.

Hal itu dikatakan Menag Fachrul Rozi saat memberikan orasi ilmiah pada acara perayaan Dies Natalis ke-63 ADIA/IAIN/UIN Jakarta dengan tema “Membangun PTKI Unggul dengan Semangat Filantropi” yang digelar di Auditorium Harun Nasution dan kanal Zoom, Rabu (20/5/2020).

“Saya berharap semangat filantropi di kampus ini tidak berhenti pada pemberian bantuan serta sumbangan jangka pendek dan bersifat konsumtif, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi salah satu instrumen pengembangan kampus secara luas. Bahkan lebih dari itu, saya berharap apa yang dilakukan oleh UIN Jakarta dapat menjadi model bagi perguruan tinggi keagamaan Islam lain dalam mengembangkan semangat filantropi,” ujarnya.

Menag mengatakan bahwa berbagai perguruan tinggi besar dunia, saeperti Harvard University dan Al-Azhar University, saat ini didukung oleh semangat filantropi yang tinggi. Mereka memiliki apa yang disebut sebagai endowment fund yang digunakan untuk menunjang kegiatan akademik, seperti beasiswa, penelitian, dan fellowship.

Dengan demikian, lembaga-lembaga tersebut mampu mengembangkan diri dan tidak semata-mata mengandalkan dukungan dana dari pemerintah.

“Saya yakin, UIN Jakarta dengan pengalaman, kontribusi alumni, dan jejaring yang dimilikinya mampu mengembangkan semangat filantropis tersebut menjadi sebuah kekuatan yang lebih besar lagi,” kata Menag.

Mengubah potensi filantropis, lanjutnya, menjadi salah satu sumber energi pengembangan akademik dan fasilitas kampus. Sehingga kampus UIN Jakarta dapat menjadi salah satu perguruan tinggi unggul di tingkat dunia dengan dukungan semangat filantropi dan entrepreneurship yang tinggi.

Menag Fachrul Rozi mengatakan, dewasa ini pendidikan tinggi Islam menghadapi tantangan yang amat besar untuk bisa berbicara di tingkat global. Tantangan serius yang dihadapi pendidikan tinggi Islam adalah ketertinggalan di bidang penelitian, publikasi, dan kemanfaatan kepada masyarakat (community engagement).

PTKI masih harus berupaya keras dan serius untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Pemerintah terus berupaya memfasilitasi dunia pendidikan tinggi untuk dapat mengembangkan potensi terbaiknya melalui berbagai kebijakan dan dukungan pendanaan.

Namun, tentu saja, dukungan yang diberikan pemerintah memiliki keterbatasan dan  tidak mungkin memenuhi seluruh kebutuhan penelitian, publikasi dan pengembangan perguruan tinggi.

“Menyadari hal ini, saya mendorong perguruan-perguruan tinggi Islam untuk mengembangkan semangat filantropi dan semangat entrepreneurship di lingkungan masing-masing,” tandas jenderal purnawirawan TNI itu.

Kedua semangat ini sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia. Semangat filantropi merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan Islam Indonesia. Karenanya, menumbuhkembangkan semangat tersebut di perguruan tinggi bukanlah sesuatu yang aneh dilakukan.

Perayaan Dies Natalis ke-63 ADIA/IAIN/UIN Jakarta di masa pandemi Covid-19 digelar sederhana dan dilakukan secara formal dalam Sidang Senat Terbuka. Acara dibuka Ketua Senat Universitas Abuddin Nata serta dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, para wakil rektor, para guru gesar, dekan, dan seluruh sivitas akademika. Hadir pula Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006 Azyumardi Azra, Rektor UIN Jakarta periode 2015-2019 Dede Rosyada, serta para rektor dari sejumlah PTKI di Indonesia. (ns)