Marahknya Pencurian Sepeda Motor di Kampus, Perlu Ditangani Serius

Marahknya Pencurian Sepeda Motor di Kampus, Perlu Ditangani Serius

parkiruin BERITA UIN Online - Dalam tiga bulan terakhir, maraknya kasus pencurian terjadi di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, membuat resah mahasiswa terkait laporan mengenai kasus kehilangan laptop, sepeda motor, helm, dan handphone. “Tiga bulan terakhir ini terjadi lima kali kehilangan sepeda motor yang berada di sekitar Gedung Fakultas Adab dan Humaniora. Kejadian terakhir, 8 Desember 2016, pencuri sepeda motor ini tertangkap oleh petugas satpam kampus dan ternyata pelakunya sepasang suami istri. Kejadian ini bertempat di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Adab, ” ujar Hizbaini, satpam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Semua ini harus ada pihak yang bertanggung jawab karena di sisi lain mahasiswa yang kehilangan pun tak ingin disalahkan, namun faktor dalam pun menjadi salah satu sebab, Petugas Parkir. Petugas parkirlah yang harus bertanggung jawab karena tugas mereka seharusnya menjaga dan mengawasi area parkir maupun kendaraan para mahasiswa ataupun atasan. “Seharusnya petugas parkir ini harus bertanggung jawab sesuai peraturan yang sudah dibuat, kerja mereka tidaklah efektif sehingga banyak kejadian yang kehilangan sepeda motor ataupun helm,” ujar Hizbaini. Dalam pantauan Hizbaini ada beberapa faktor penyebab hilangnya motor dan berbagai barang pribadi. Faktor-faktor kehilangan ini sangat beragam, yaitu; tidak ada petugas parkir yang mengatur di area parkir selain gedung. Karcis kendaraan yang tidak berfungsi semestinya, mahasiswa bisa dengan mudahnya bertukar karcis dengan temannya sehingga keluar kampus dengan mudah dan petugas parkir tidak tahu cara kerja menata tempat parkir yang baik. “Baiknya lagi keamanan di UIN Jakarta ini harus ditingkatkan, baik dari satpam, petugas parkir, mahasiswa, dan atasan, perlu menjaga ketat barang pribadi apalagi yang sangat berharga. Kurangnya para petugas parkir dan camera cctv ini, digunakan baik oleh para oknum-oknum yang berniat melakukan aksinya,” tegas Hizbaini. (LRF/Aditya Fajar F)