Mahasiswa FITK Gelar Pelatihan Gerakan Ayo Mengajar

Mahasiswa FITK Gelar Pelatihan Gerakan Ayo Mengajar

Banten, BERITA UIN Online-- Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta menggelar pelatihan Gerakan Ayo Mengajar untuk guru-guru Sekolah Dasar (SD) se-kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak pada Rabu-Kamis, 24-25 Januari 2018.

“Pendidikan memiliki peran penting dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Melalui pendidikan kemajuan bangsa pasti dapat raih. Atas dasar ini Gerakan Ayo Mengajar yang diprakarsai Mahasiswa FITK UIN Jakarta mengadakan pelatihan How To Be a Great Teacher di Kecamatan Muncang,” kata Ketua PGRI Kecamatan Muncang, Agus Salim dilansir dari Kabar Banten, Jumat (26/1/2018).

Para guru yang hadir, lanjutnya, sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Bagi mereka, pelatihan tersebut merupakan pelatihan yang menyenangkan, karena setiap materi yang disampaikan dikemas dan diberikan secara mengasyikkan dengan trainer yang memiliki branding sebagai Pelatih Guru Terbaik, Ferdinal Lafendry.

“Pelatihan guru harus terus dilakukan, sebab pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru. Sebagai tombak pendidikan sekolah, guru tidak boleh berhenti belajar, guru yang memiliki keinginan berhenti belajar lebih baik berhenti pula dalam mengajar. Dari guru-guru terbaik dapat lahir siswa-siswi terbaik,” ujar Agus.

Dia berpesan kepada semua guru untuk menjadikan pelatihan ini sebagai bekal berharga, sehingga setelah pelatihan para guru mampu menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu agar para guru serius dalam mengemban tugasnya dalam memberikan ilmu kepada murid-muridnya.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pemateri yang telah berkenan untuk memberikan pelatihan guru kepada guru-guru SD di Kecamatan Muncang, meskipun harus mengarungi jalan terjal dan berlubang dari Kecamatan Cimarga sampai menuju lokasi pelatihan,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Dr Fauzan MA mengatakan bahwa Gerakan Ayo Mengajar itu menjadi salah satu ikon terpenting dari FITK.

“Eksistensi lembaga tersebut menjadi penting karena secara kelembagaan FITK concern terhadap penyiapan calon guru yang profesional,” ujar Fauzan di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2018).

Tuntutan kurikulum program studi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), lanjutnya, mensyaratkan kemampuan integrated antara attitude,  knowledge, dan skill.

“Sangat diharapkan melalui Gerakan Ayo Mengajar akan lahir sosok calon guru yang benar-benar diharapkan masyarakat," pungkasnya. (mf)