Mahasiswa Angkatan 2002-2003 Diminta Segera Lulus

Mahasiswa Angkatan 2002-2003 Diminta Segera Lulus

Kampus I, UIN Online – Pimpinan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) mengimbau mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 untuk mempercepat penyelesaian studinya. Pasalnya mereka telah berada di ambang batas masa studi yang ditetapkan bagi mahasiswa S1 yakni selama 14 semester. Imbauan itu tertulis dalam spanduk berukuran besar yang terpasang di tiga fakultas tersebut pada Senin (14/6).

Pembantu Dekan Bidang Akademik FSH, Dr Mukri Aji, mengatakan, imbauan kepada mahasiswa semester 14 ke atas tersebut adalah bentuk dari kekhawatiran pimpinan fakultas  terhadap mahasiswa. Sebab jika tidak segera menyelesaikan studi, mereka tidak akan mendapatkan ijazah. “Bagaimanapun, mahasiswa telah belajar dan meluangkan waktu, biaya serta tenaga. Jadi, harus kita pacu untuk segera lulus,” ujar Mukri Aji saat ditemui UIN Online di ruang kerjanya, Senin (14/6).

Untuk membangun semangat mahasiswa semester atas tersebut, FSH telah mengadakan pertemuan yang dihadiri para ketua Program Studi (Prodi) dan para mahasiwa yang duduk di semester delapan hingga 14 ke atas. Tujuannya tak lain untuk menegur para mahasiswa agar menyelesaikan studinya tepat waktu.

Dari pertemuan tersebut, diketahui keluhan mendasar mahasiswa yang menjadi pemicu mundurnya masa studi hingga tujuh atau delapan tahun adalah faktor ekonomi, sibuk bekerja, dan berumah tangga. Untuk mengatasi masalah tersebut, FSH akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mengalami kendala ekonomi. “FSH telah mempunyai kebijakan pemberian beasiswa sejak jauh hari, namun tentunya perlu dilihat lebih dulu, sehingga beasiswa tersebut hanya untuk mahasiswa yang benar-benar membutuhkan,” papar Pembantu Dekan yang belum lama menjabat itu.

Senada dengan FSH, selain menyampaikan imbauan, FAH juga menggelar sejumlah pertemuan untuk memacu mahasiswa segera lulus. Beberapa waktu lalu, Kamis (10/6), bertepatan dengan pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dekanat FAH menggelar dialog bersama para mahasiswa angkatan 2003. “Respon dari mahasiswa sejauh ini sangat baik, para mahasiswa angkatan 2003 tersebut mengatakan bahwa ini adalah bentuk perhatian yang sangat dinanti, dan diharapkan ada sosialisasi peraturan lainnya bagi mahasiswa, sehingga mereka mengetahui dari jauh hari,” ujar Pudek  Kemahasiswaan FAH, Dr R Yani’ah Wardani MA.

Kebijakan untuk memberikan peringatan bagi mahasiswa angkatan 2003 pun diakui Kepala Bagian Akademik FAH , Karnilis. Ia mengungkapkan, seperti tertera dalam buku Pedoman Akademik UIN Jakarta, mahasiswa diperkenankan mengambil studi hanya sampai 14 semester. Menurut dia, banyaknya mahasiswa yang belum menyelesaikan studi  terjadi karena tidak mengetahui dan tidak membaca buku pedoman akademik dengan baik.

“Saya melihat peraturan sanksi akademik bagi mahasiswa yang telat menyelesaikan studinya tidak ketat seperti masa IAIN dulu, karena itu perlu ada management of change,” ujarnya bersemangat.
Seperti dua fakultas sebelumnya, FIDKOM juga menyampaikan imbauan pada mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 untuk segera menyelesaikan studinya. Soal tenggat waktu, FIDKOM tampak lebih tegas, yakni maksimal atau paling lambat 31 Agustus 2010. Pudek Bidang Akademik FIDKOM, Drs Wahidin Saputra MA, menargetkan, Juli tahun ini, mereka telah lulus.

“Saat ini ada 5 orang mahasiswa dari angkatan 2002 dan 45 orang mahasiswa dari angkatan 2003 yang sedang melakukan bimbingan skripsi. Sehingga, diharapkan pada Juli mereka telah rampung studi,” papar mantan Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam itu.

Menurut pengakuan Wahidin, sejauh ini FIDKOM telah melakukan sosialisasi melalui surat,  telepon, dan pemberitahuan lewat teman sebagai bentuk perhatian fakultas pada mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 itu. “Alasan para mahasiswa ini ketika saya tanyakan sangat variatif. Ada beberapa yang mengatakan tidak mempunyai uang, bekerja karena telah mempunyai keluarga, serta sibuk di LSM luar kota,” ujar Pudek yang juga piawai berceramah itu. [] Ana Sabana Azmy