LSO Seisdance FEB Akan Gelar Festival Tari Saman Nasional

LSO Seisdance FEB Akan Gelar Festival Tari Saman Nasional

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Lembaga Seni Otonom (LSO) Seisdance Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) akan menggelar Seisdance Modern Generation of Ratoeh Jaroe Festival (Seismograf) 2017 ke-4 pada 8 April 2017. Festival akan diikuti oleh sedikitnya 40 peserta tingkat SMP dan SMA se-Jabodetabek dan tingkat perguruan tinggi se-Indonesia.

Ketua Panitia Seismograf 2017 Dewanti Prasasha Naadiyah kepada BERITA UIN Online di gedung Rektorat, Rabu (5/4/2017), menjelaskan, penyelenggaraan festival seni tari Ratoe Jaroe atau yang populer dengan nama Saman asal Aceh itu bertujuan untuk mengenalkan budaya dan seni tradisional. Selain itu juga sekaligus untuk mempromosikan kampus UIN Jakarta ke masyarakat, khususnya di kalangan pelajar.

“Indonesia itu kaya dengan seni budaya. Jadi, kita ingin masyarakat kampus UIN Jakarta yang multikultural dapat mengenal seni daerah masing-masing,” ujarnya.

Saat ditanya kenapa harus memilih tari Saman, mahasiswi Jurusan Manajemen FEB semester 4 ini mengatakan, tari Saman merupakan salah satu kesenian dari Aceh yang memiliki nilai historis dan budaya Islam. Tarian tersebut berasal sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu, tarian ini biasanya ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan, tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.

“Tari Saman juga sangat kental dengan nuansa Islamnya,” kata wanita asal Betawi ini.

Dewanti lebih lanjut menjelaskan, festival tari Saman akan digelar di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta. Peserta festival berasal dari perwakilan sekolah dan perguruan tinggi dengan target sebanyak 40 peserta kelompok. Rinciannya, tingkat SMP sebanyak 14 peserta, tingkat SMA (16 peserta), dan tingkat perguruan tinggi (10 peserta).

“Peminat yang mendaftar sebenarnya cukup banyak. Namun, karena pertimbangan waktu dan tempat, terpaksa kita batasi hanya 40 peserta saja,” terangnya.

Menurut Dewanti, peserta yang terpilih sebagai pemenang pertama, kedua, dan ketiga akan memperoleh hadiah berupa piala, sertifikat, dan uang pembinaan. Selain itu, panitia juga akan menetapkan peserta terfavorite berdasarkan pilihan penonton dan akan ditampilkan di akhir acara.

“Penonton yang ingin menyaksikan dikenai tiket masuk sebesar Rp 10.000 dan mendapat minuman ringan,” katanya. (ns)