Literasi UU ITE dan Bijak Bersosmed Bagi Pegawai

Literasi UU ITE dan Bijak Bersosmed Bagi Pegawai

KebagusanBERITA UIN Online– Penyuluhan hukum untuk pegawain UIN Jakarta yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Humas dan Bantuan Hukum (PLBH) dengan mengangkat teman “Literasi UU ITE dan Bijak dalam Bersosmed” Rabu-Kamis, (7-8/8/19)  di Hotel House of Eva Kebagusan Jakarta.

Acara itu dibuka sekertaris LP2M Dr Khamami Zada, MA dalam sambutannya, Khama mengemukakan pentingnya tema tersebut bagi sivitas akademika UIN Jakarta.

Menurutnya sivitas UIN Jakarta harus memahami pentingnya UU ITE dan bijak dalam bersosial media serta mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Dalam acara yang dihadiri berbagai perwakilan dari fakultas, unit, mahasiswa hingga para dosen, diundang empat narasumber, Hendri Subiakto dari Staf Ahli Kementerian Komunikasi Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Ismail Fahmi, Ahli IT Kementerian Komunikasi Informasi, Aminudin Yakub Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Wisnu Wirawan Distreskrimsus Polda Metro Jaya unit Cyber Crime..

Dalam paparannya, Hendri menjelaskan Etika dan Regulasi di Media Sosial. Menurutnya, saat ini media social dibanjiri oleh info-info yang tidak bertanggung jawab (HOAX) oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Empat masyarakat yang menjadi targeting penyebar hoax, yaitu masyarakat mayoritas, masyarakat perkotaan, masyarakat berpendidikan, masyarakat beragama,” ujar Hendri.

Sementara Afwan Faizin kepala PLBH memaparkan bagaimana cara menjaga data pribadi dari pelaku kejahatan.

“Jangan mengikuti permintaan data pribadi yang tidak relevan, hati-hati dengan pinjaman online, jangan mengunjungi situs yag tidak jelas isinya, lakukan bersih-besih data digital secara berkala, menghapus inbox email dan gadget yang tdak penting serta sosilaisasi budaya peduli data pribadi”, kata Afwan.

Sementara Ismail Fahmi mengajak sivitas akademika UIN Jakarta lebih literasi media sosial. Karena media memiliki otoritas untuk memberi tahu kita bagaimana menghabiskan uang dan waktu, memberi tahu kita apa yang harus kita pikirkan, framing isu, memberi tahu kita apa yang menarik, memberi tahu kita apa yang penting, memberi tahu kita apa yang berharga, menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya penampilan kita, memberi pengalaman kepada kita seolah-olah nyata tentang sesuatu atau seseorang, menyampaikan cerita yang bisa membentuk imajinasi kita atau selera kita dan menyampaikan cerita yang bisa membentuk opini publik.

“Maka gunakan empat keterampilan literasi media antara lain use/access, study/evaluate decide/choose, respond/change/create,” ujar Fahmi. (lrf/sam)