Lakukan Akselerasi Program, FITK Bentuk Pokja

Lakukan Akselerasi Program, FITK Bentuk Pokja

Gedung FITK, BERITA UIN Online-- Dalam rangka mengakomodir program kerja UIN Jakarta untuk selesai pada Agustus 2018, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengadakan pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) guna akselerasi pelaksanaan program fakultas tepat pada waktunya.

Pokja yang terdiri dari tujuh tim tersebut dibentuk berdasarkan Keputusan Dekan FITK Nomor B-21A/F.1/KP.07.1/II/2018 tanggal 9 Februari 2018. Pokja tersebut akan menangani tujuh kegiatan utama di FITK, yaitu Proposal Pendidikan Profesi Guru, Rencana Strategis, Profil, Diskusi Dosen dan Kajian Integrasi Keilmuan, Seminar Nasional dan Internasional serta Perumus Pedoman Karya Ilmiah.

Wakil Dekan Bidang Akademik Muhammad Zuhdi MEd PhD yang memimpin pertemuan tersebut menjelaskan tugas utama yang akan dikerjakan tujuh tim tersebut, terutama program PPG yang akan dilaksanakan pada bulan depan.

“FITK sudah diminta untuk menyusun proposal PPG Keagamaan oleh Kemenag, karena kegiatannya akan dilaksanakan pada Maret ini,” ujar Zuhdi di hadapan 48 anggota tim dosen FITK, Rabu (28/2/2018) di Ruang Sidang FITK lt 2.

Penyempurnaan kurikulum, sambung Zuhdi, merupakan hal yang sangat mendesak untuk dapat segara diselesaikan. Pasalnya, PPG yang dilaksanakan mencakup PPG Dalam Jabatan dan PPG Pra Jabatan.

“Dua kurikulum ini harus segera disempurnakan untuk dapat diserahkan ke Kemenag, terutama sinkronisasi konten kurikulum antar prodi,” imbuhnya.

Ke depan, kata Zuhdi, rencananya PPG ini akan berdiri sendiri menjadi sebuah program studi (prodi) dengan nama Prodi PPG, sehingga akan menjadi tugas rutin dosen dengan pola pembayaran melalui SKPR. Dengan demikian, lanjutnya, dosen akan terpilah menjadi empat program, yaitu dosen program S1, S2, Prodi PPG dan S3.

Selanjutnya, untuk Tim Diskusi Dosen dan Kajian Integrasi Keilmuan, Zuhdi menjelaskan, tugasnya merumuskan kegiatan diskusi dosen fakultas dari Maret-Desember. Tahun lalu, tim diskusi dosen berhasil mengumpulkan artikel dosen dan menyusunnya menjadi buku Bunga Rampai.

“Kami berharap, dalam diskusi nanti, bukan hanya sharing, tapi ada dialog lintas keilmuan dan ada nuansa integrasi yang memungkinkan terjadinya persilangan berbagai disiplin ilmu. Setelah itu, kompilasi artikelnya dapat diterbitkan pada 2019,” harapnya.

Sementara untuk program-program lain dalam pertemuan tersebut berhasil disepakati pelaksanaannya, baik waktunya maupun tempat kegiatannya, sedangkan penentuan narasumber akan dirapatkan pada pertemuan selanjutnya. (mf)