Kursus LEMKA Buka Pendaftaran Baru

Kursus LEMKA Buka Pendaftaran Baru

BERITA UIN Online - Lembaga Kaligrafi Alquran (LEMKA) resmi membuka kembali pendaftaran untuk gelombang ke-62 pada Senin lalu (21/3). Ada beberapa stand yang disediakan untuk pendaftaran anggota baru di lapangan Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendaftaran dibuka setiap hari Senin hingga Sabtu selama satu bulan.

Kegiatan yang disuguhkan dalam kursus kaligrafi ini cukup beragam, di antaranya latihan menulis kaligrafi, melukis kaligrafi, wawasan seni islam, kelas MTQ, dan juga terdapat safari seni. Adapun kelas kursus ini terbagi menjadi empat basic atau kelas, yaitu basic I-III fokus kepada pendalaman kaidah khat kaligrafi dan kelas lukis kaligrafi yang didalamnya terdapat seni lukis kontemporer, kaca, tekstur, dll. Kaidah khat yang dipelajari yaitu, diantaranya khat Naskhi, Tsuluts, Diwani dan Farisi.

Lembaga yang dipimpin Didin Sirodjuddin AR ini telah eksis sejak tahun 1985 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dulu IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Kini lembaga belajar mengajar kaligrafi ini rutin diselenggarakan di aula Masjid As-Salam, tepatnya di gang Semanggi yang berjarak hanya beberapa kilometer dari kampus UIN. Metode pembelajaran kaligrafi ini yaitu seorang ustadz menerangkan dan mempraktekkan teori penulisan huruf atau khat sesuai kaidah lalu para santri mencontoh dan menggores khat menggunakan handam dan tinta di atas kertas.

Goresan para santri masing-masing akan mendapatkan koreksian dari sang ustadz. Diluar jam belajar, para santri dibolehkan ber-talaqqi kepada ustadz atau senior, hal ini bertujuan agar para santri selalu bersemangat berlatih menggores dan membuat karya-karya yang baru. “Karena tulisan yang bagus dan baik adalah karena hasil latihan, terus berlatih dan berlatih lagi,” ungkap Abdullah Syafii (21) selaku panitia LEMKA.

Menilik kepada tujuan adanya LEMKA ini yaitu untuk turut memasyarakatkan Seni Kaligrafi Islam di Indonesia. Kehadirannya untuk memperkenalkan lebih jauh Seni Kaligrafi Islam sebagai bagian dari sosok kebudayaan Islam yang agung dan sebuah warisan yang mutlak dikenal secara mendalam oleh khalayak muslim. Lembaga kursus yang tak mengenal umur dan kasta ini selalu optimis dalam menelurkan seniman-seniman muslim yang berbakat dan menjaga keutuhan budaya Islam yang telah ada sejak berabad-abad lalu. (Edy A Effendi/Fatihah)