Kultum Ramadlan: Shalat Merupakan Charging Power Ketakwaan Kita pada Allah

Kultum Ramadlan: Shalat Merupakan Charging Power Ketakwaan Kita pada Allah

Masjid Al-Jami’ah SC, BERITA UIN Online— Shalat dan membaca al-Qur’an merupakan ritual ibadah mahdah sekaligus penyuplai tenaga (charging power) iman kita kepada Allah Swt.

Demikian diantara kutipan ceramah kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Jakarta, Andi Faisal Bakti, Rabu (08/05), di Masjid Al Jami’ah Student Center, UIN Jakarta.

“Barang siapa yang ingin berkomunikasi atau berbicara dengan Tuhan, maka bacalah al-Qur’an. Karena al-Qur’an merupakan Kalam Illahi. Akan tetapi, kita harus mengetahui dan memahami arti dan maksud dari setiap ayat yang kita baca, ini lazimnya. Kita harus berusaha untuk memahaminya,” jelas Andi.

Demikian halnya Shalat, masih menurut Andi, dengan memahami apa yang kita baca dalam ritual shalat, maka selain akan membuat ibadah kita lebih khusyu, juga kita akan benar-benar lebih menghayati serta menambah keimanan kita pada Allah Swt.

“Kita harus berusaha meningkatkan kualitas ibadah kita, agar ibadah yang kita lakukan diterima dan dicatat sebagai amal baik di akhirat kelak,” pukas Guru Besar Ilmu Komunikasi tersebut.

Masih pada kesempatan yang sama, Andi juga sedikit membahas tentang keutamaan-keutamaan bulan Ramadlan, salah satu di antaranya adalah malam Lailatul Qadar, atau malam seribu bulan.

“Banyak pendapat tentang kapan malam lailatul qadr ini, ada yang mengatakan pada malam-malam ganjil di sepuluh hari bulan ramadlan, bahkan ada yang mengatakan sejak awal ramadlan. Terpenting bagi kita adalah, bukan melulu membicarakan tentang kapan, namun tentang bagaimana kita mampu mengisi setiap waktunya di bulan ini dengan memperbanyak amal ibadah kita, serta terus berusaha memperbaiki diri, sehingga kita mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesame,” tandas Andi. (lrf)