Kultum Ramadlan: Puasa Melatih Kesabaran dan Toleransi

Kultum Ramadlan: Puasa Melatih Kesabaran dan Toleransi

Masjid al-Jami’ah, BERITA UIN Online— Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk senantiasa menanamkan sikap toleransi dalam berbagai hal. Toleransi dimaksud adalah menghargai perbedaan dan bersikap moderat.

Hal demikian disampaikan Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Jakarta, Yusuf Rahman, saat memberikan kuliah tujuh menit (kultum) selepai shalat Dzuhur berjama’ah, di Masjid Al Jami’ah, Kamis (16/05), kampus I UIN Jakarta.

“Toleransi tidak hanya melulu terkait kepercayaan, tetapi juga dalam berbagai hal dalam kehidupan ini. Misal, politik, kebudayaan, adat istiadat, dan lainnya yang berbeda dengan apa yang biasa kita temukan atau lakukan,” tutur Yusuf.

Toleransi, masih menurut Yusuf, bukan hanya kepada orang lain yang berbeda kepercayaan misalnya, tapi juga dengan sesame penganut kepercayaan tersebut. Pasalnya, toleransi itu lebih condong pada sikap sosial kita terhadap sesama manusia atau makhluk hidup.

“Dengan berpuasa, kita dilatih untuk bersabar dan lapang dada dalam menghadapi segala hal dalam kehidupan ini. Di mana, realita yang ada mununjukkan bahwa puasa akan menekan sisi hawa nafsu kita untuk berbuat yang dilarang agama. Dengan demikian, maka kita akan terbiasa melakukan hal-hal positif tersebut,” papar Yusuf Rahman.

Pada kesempatan yang sama, dirinya juga mengapresiasi tema Milad UIN ke-62 tentang moderasi atau menjadi ummatan wasathan (moderat). Ia pun mengajak seluruh sivitas akademika UIN Jakarta untuk senantiasa berusaha menjadi individu-individu yang memiliki sifat toleransi.

“Toleransi sejatinya yaitu menghargai keputusan yang diambil oleh orang lain, walau pun hal tersebut berbeda dengan kita. Sehingga, pada praktiknya tidak ada tuntutan atau pun paksaan di dalamnya,” tadas Yusuf Rahman sekaligus mengakhiri kultumnya. (lrf)