KSE UIN Jakarta Gelar Camperience 1.0

KSE UIN Jakarta Gelar Camperience 1.0

Depok, BERITA UIN Online – Sejumlah mahasiswa penerima beasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) mengadakan acara Paguyuban Camperience 1.0 di Villa AJ Garden, Sawangan, Depok, pada 28 Februari-2 Maret 2019. Acara tersebut digelar guna melatih mahasiswa menjadi pribadi yang agamis dan nasionalis.

Mengusung tema “Menjadikan Pribadi yang Berkarakter dan Menginspirasi”, KSE UIN Jakarta terus berusaha memperbaiki kualitas para beswan. Persepsi masyarakat luas terhadap KSE UIN Jakarta sangatlah penting. Diadakannya camp ini diharapkan para beswan mampu mempersiapkan diri sebelum menjalani camp yang sebenarnya.

Selain memberikan beasiswa bulanan dengan nominal 600 ribu per bulannya, Yayasan KSE juga memberikan pelatihan soft skill kepada para beswan. “Biasanya pelatihan berbentuk camp tingkat nasional dengan seleksi yang diadakan oleh yayasan,” ungkap Ketua Paguyuban KSE UIN Jakarta Ginanjar Ramadhan, Sabtu (2/3/2019).

Dalam kesempatan itu, hadir pula Penerima Beasiswa Angkatan 2 KSE UIN Jakarta Syarifah Zahrina Firda. Ia mengatakan, tokoh-tokoh yang agamis, pastilah nasionalis. Hal itu didasarkan pada rasa cintanya terhadap tanah air.

“Terbukti banyak sekali pahlawan Indonesia yang memiliki latar belakang kyai,” terangnya.

Lebih lanjut, aktivis pramuka ini mengatakan, Pancasila harus disinergikan dengan konteks saat ini. jiwa muda yang mampu membela bangsa dan cinta tanah air harus segera ditumbuhkan. Saat ini banyak sekali kasus-kasus ujaran kebencian (hate speech), bahkan menjurus kepada ideologi lain di luar Pancasila. Firda memandang, permasalahan ini harus segera dituntaskan dengan memupuk kembali rasa cinta terhadap Pancasila di era millenial.

Dalam sesi itu, Firda memberikan brainstorming kepada peserta Paguyuban Camperience 1.0 dengan memberikan sebuah studi kasus. Satu demi satu masalah harus dipecahkan oleh para peserta camp. Berbagai solusi pun diajukan. Satu kata yang paling berkesan. “Satu aksi nyata jauh lebih berharga dari seribu kata,” ujarnya. (ns/Siti Heni Rohamna)