Kolokium SPs: Partisipan Presentasikan Isu Lingkungan dalam Tinjauan Islam

Kolokium SPs: Partisipan Presentasikan Isu Lingkungan dalam Tinjauan Islam

Gedung SPs, BERITA UIN Online— Partisipan kolokium internasional kajian keislaman SPs UIN Jakarta mempresentasikan puluhan paper hasil penelitiannya di hari kedua kegiatan, Rabu (10/10/2018). Dalam sidang panel. mereka memaparkan berbagai isu lingkungan dalam kajian keislaman yang mereka temukan dalam risetnya.

Pantauan BERITA UIN Online, terdapat tujuh kelompok yang mendiskusikan tujuh topik riset partisipan. Diantaranya, Religious Doctrine and Sustainability, Scocial Cultural Movement and Sustainability, Religion and Sustainability, Institutions and The Efforts to Sustain the Nature, Gender and Sustainability, Politics and Sustainability,

Pada kelompok pertama, Religious Doctrines and Sustainability, para presenter menyajikan riset tentang isu-isu lingkungan dalam tinjauan doktrin keagamaan, baik al-Quran maupun pemikiran ahli fiqih dan mufasir.

Diantaranya, Usep Abdul Matin dan Muhammad Muammar Ali menyajikan riset berjudul The Concept of the Environmental Corruption in the Perspectives of Three Qur’anic Exegesis in Indonesia. Lainnya, Lutfi Chakim, Ahmad Fauzan, dan Abdul Aziz Dahlan mempresentasikan Maqashid al-Syariah in Environmental Conservation: Yusuf Qardhawi’s Perspectives.

Di tepi lain, kelompok kedua menyajikan partisipan menyaikan hasil penelitiannya tentang berbagai isu lingkungan dan peran gerakan sosial kebudayaan di dalamnya. Ahmad Munjin dan Amsal Bakhtiar yang menyajikan paper Islam, Oligarchy, and Sustainability in Local Indonesia: A Case Study on Polluted Rivers in Banten Province.

Sementara di kelompok empat, para panelis menyajikan hasil riset mereka lembaga-lembaga dan peranan mereka dalam menjaga lingkungan. Muhammad Khairul Huda dan Fuad Thohari misalnya menyajikan peran dan kontribusi NU dalam pemeliharaan lingkungan melalui paper The Role and Contribution of Nahdlatul Ulama on Environmental Sustainability Issues in Indonesia. (farah nh/yuni nk/zm)